Accidentally

137K 10.5K 359
                                    

Setelah sibuk mikirin Karin sepanjang perjalanan, denger suaranya ngakak di dalam kamar kos adalah sebuah kelegaan. Nggak kebayang kalau Karin yang ngalamin tadi. Pasti dia sudah pasrah dan memutuskan buat mati aja.

Aku benar-benar nggak habis pikir sama otaknya Drey itu. Ya, aku tahu kalau dia orang kaya yang bisa ngelakuin apa aja yang dia suka. Tapi, culik orang dengan cara seperti itu apa nggak kriminal? Apa dia bilang tadi? Nggak sengaja? Salah paham? Dia mau nge-prank aku rencananya? Berengsek banget tahu nggak sih cara dia itu!

Pokoknya aku mau Karin blow up masalah ini ke media dan aku mau lapor polisi. Aku bisa minta visum mumpung luka-lukanya masih segar. Aku mau posting di semua medsos dan tag si Drey. Kubikin habis itu Drey.

Kamu main-main sama cewek yang salah, Drey!

"Karin!" ucapku sambil menggedor pintu dengan lemas. Jam segini penghuni kos lain pada kerja dan kuliah. Cuma cewek di ujung yang kerja di klub malam yang masih tinggal. Yah, sama Karin yang sakit juga, sih.

Terdengar suara tawa dan jerit manja Karin dari dalam kamar. Mungkin dia lagi sama pacarnya. Kalau emang dia lagi pacaran, kutendang dulu itu pacar Karin. Nggak ada satupun cowok dari koleksi Karin yang berfaedah. Kebanyakan mereka tipe cowok otak udang semua.

Pintu dibuka.

Karin langsung memekik kaget begitu ngelihat aku. Kupeluk dia erat-erat.

"Lo kenapa, An? Ya ampun! Lo baik-baik aja, An?"

"Gue habis diculik orang, Kar. Gue babak belur dihajar orang."

"ASTAGA!" jeritnya sambil menarikku masuk ke dalam kamar. "Coba kita minta tolong sama ..."

"NGAPAIN KAMU ADA DI SINI, BAJINGAN?!" Kulemparkan tas ke wajah Drey yang senyum-senyum di tempat tidur Karin. Ngapain coba cowok laknat itu ada di sini? Gimana dia bisa tahu tempat tinggalku? Kok bisa dia duluan sampai sini?

"Ana, lo kok kasar gitu, sih? Drey datang barusan buat ngobrol sama gue. Dia nawarin interview pribadi di sini."

Aku menoleh pada Karin. "KOK BISA DIA TAHU ALAMAT SINI?"

"Kan gue emang tulis alamat di surat permohonan interview itu."

Kudorong Karin dodol itu menjauh dari Drey. "ASAL LO TAHU, YA. YANG BIKIN GUE JADI BEGINI TUH BAJINGAN INI. NGERTI? DIA TU PENGECUT BERDASI. DIA NYURUH ORANG BUAT CULIK GUE DAN BAWA GUE KE HOTEL. GUE TADI HABIS DARI MAROKO HOTEL DISEKAP SAMA DIA."

"Ana ..."

"DIEM LO PENGECUT! GUE NGGAK SUDI LIHAT MUKA LO DI KEHIDUPAN INI ATAU DI NERAKA SEKALIPUN. KALAU GUE MASUK SURGA TERUS DI DALAM SURGA ADA LO, MENDING GUE TIDUR DI EMPERANNYA SURGA AJA. NGERTI?"

"Ana, aku minta ..."

"ENAK BANGET LO MINTA MAAF, KAMPRET! LO NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN? GUE DILECEHIN SAMA ANAK BUAH LO YANG BAUNYA KAYAK SAMPAH ITU. GUE DIBAWA PAKSA DAN DIKASARIN. LO KIRA BAGUS NGE-PRANK GITU?"

"Iya. Aku tahu dan aku minta maaf. Perintahku nggak gitu. Aku cuma minta mereka bawa kamu ke hotel untuk ngobrol sama aku."

"TERUS LO NGGAK PUNYA OTAK BUAT NGAJAK GUE LANGSUNG?"

"Aku baru ada meeting di hotel."

Filthy Shade Of Drey (Terbit; Heksamedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang