Entah kenapa selalu begini. Genggaman tangan Drey membuat seluruh sarafku jadi kacau. Sensasi aneh di sepanjang tulang punggungku juga membuatku jadi mendadak idiot. Aku cuma bisa mangap-mangap seperti ikan mas koki, bingung harus ngomong apa. Drey juga nggak ngomong apapun selain menatapku seperti biasa. Kami jadi terlihat seperti dua orang nggak waras yang cuma duduk berhadapan sambil berpegangan tangan; aku dengan wajah merana karena nggak tahu harus ngomong apa dan Drey dengan keagungan senyumnya.
Mungkin kalau tiba-tiba dunia kiamat, kami nggak akan tahu. Ah, persetan dengan kiamat. Asalkan masih memegang tangan begini, semua jadi bukan masalah penting.
Ibu jari Drey mengusap jariku. Aku tiba-tiba menggigil.
"How are you?" kataku dengan suara serak. Sebenarnya bukan karena songong sih aku pakai bahasa Inggris. Cuman, kalimat tanya ini jauh lebih singkat diucapkan dnegan bahasa Inggris. Cuma tiga silabel, kan?
"Dying," katanya dengan suara di tenggorokan yang seksi parah. Jakunnya bergerak, menelan ludah. "Happy birthday."
"Thank's."
Bibir Drey membuka-menutup beberapa kali. Apa dia juga bingung mau ngomong apa? Apa dia juga gugup seperti aku?
"Gorgeous," katanya pada akhirnya.
Aku tersipu. Kugigit bibir yang sangat ingin menyentuh bibirnya. Aku takut kalau sampai bibir ini monyong sendiri secara otomatis.
Drey menggeleng. "Don't do that."
"What?"
"Bite your lips."
Aku tergelak. "Kenapa?"
"Aku juga pengin ikut gigit bibirmu jadinya."
Refleks, kulepaskan tanganku untuk menutupi tawa yang kupikir bakalan sekeras tawa Karin. Wajahku terasa panas.
"Aku mau cerita," katanya sambil pindah tempat duduk ke sebelahku. "Tadi aku seharusnya datang lebih pagi. Tapi, aku mampir ke langit dulu."
"Langit?"
"Aku mengambil satu bintang buat kamu," katanya sambil membuka genggaman tangan dan meletakkan sebuah kalung di meja.
Aku ternganga.
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You could be the one I'll always love
You could be the one who listens
To my deepest inquisitionsYou could be the one I'll always love
I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken
Pieces of the life I had before
First there was the one who challenged
All my dreams and all my balance
She could never be as good as you
You could be my unintended
Choice to live my life extended
You should be the one I'll always love
I'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken
Pieces of the life I had beforeI'll be there as soon as I can
But I'm busy mending broken
Pieces of the life I had before
Before youTuhan, apa keputusanku benar? Apa ini semua akan berakhir bahagia? Apa hubungan kami ini benar-benar bisa berakhir bahagia?
***
Wuaaahhh... jangan baper... jangan baper... pikirkan yang lain... yang lain aja...
Lagu yang dinyanyikan Drey judulnya unintended dari muse. Coba dengerin lagunya tanpa nangis kalau bisa. Huks...
Mereka mau jalan-jalan. Cihuy... Ana pakai baju dalam yang kek gimana ya? Semoga dia sudah bertaubat dari
KAMU SEDANG MEMBACA
Filthy Shade Of Drey (Terbit; Heksamedia)
ChickLitDari sekian banyak gadis yang ingin menjadi kekasih CEO super sempurna, Savana bukan salah satunya. Dia hanya ingin menyelesaikan kuliah dengan baik. Ayah dan kakaknya telah berkorban banyak agar dia bisa jadi sarjana kebanggaan keluarga. Namun, p...