Chapter 3 : Tentang Yna

88 14 0
                                    

"Ya, aku hanya ingin kamu bahagia."

*****

Ini sudah jam 9 malam. Rumah terlihat sangat sepi. Ku buka saja pintu lalu langsung masuk. Di ruang kerja ku lihat kakakku sedang asik dengan laptopnya.

Ya, dia Kak Raka. Aku sukanya panggil begitu, biar singkat. Ayahku bernama Andi dan Ibuku bernama Diana. Perlu kalian ketahui, kami bersaudara 2. Namun, sekarang jadi 3. Ditambah kehadiran Johan.

Sebenarnya Johan bukanlah keluarga kami, dia hadir ketika orangtuaku akan berangkat bekerja. Dia ditemukan di depan pintu rumah dinas ayah di Bandung, pada pagi itu. Tapi, keluarga kami memutuskan untuk mengangkatnya sebagai anak. Walaupun begitu, aku sangat menyayangi Johan.

Kak Raka, tinggi, putih, cerewet, atletis, six pack, dan suka kacang tapi gak suka dikacangin. Hobinya ngejailin adik-adiknya. Kelebihannya bisa menghibur adiknya dan walaupun menyebalkan tapi percayalah dia penyayang.

Kakakku ini sekolah SMA di Bali bersama Paman dan Bibiku. Orangnya mandiri, sekarang dia sudah bekerja di salah satu perusahaan. Dia juga kuliah, dan sekarang masih di kebut sama skripsi yang tak kunjung usai.

Rumah orangtuaku di Bali tidak terlalu besar. Dengan tipe minimalis berlantai 2, yang terdiri dari: ruang tamu, ruang keluarga, 5 kamar tidur (1 kamar pembantu, 1 ruang kerja), 3 kamar mandi, sebuah kolam renang, lengkap dengan taman, dan tempat suci Pura di bagian depan.

Kakakku yang sedang asik dengan laptopnya itu, menyapaku.

"Darimana aja dik?"

"Kepo kali, kak."

"Gara-gara kamu, adik kamu hampir hilang." jawab Ibuku

"Maksudnya Bu?"

"Ini adik kamu tersesat. Mana tadi hujan kan?"

"Apa? Tersesat? Kasiannya.. Maaf Bu."

Ibuku pergi ke kamarnya, mungkin dia lelah. Sedangkan ayah, masih di garase rumah memarkirkan mobil putih kesayangannya.

"Hahaha. Tersesat? Udah 17 tahun juga. Masih aja tersesat. Huu." ledek Kak Raka

"Biarin. Lagian kan aku baru pindah. Ya gak apa-apa lah ya. Lingkungan baru juga."

"Idihh, ngeles." sambil melemparkan kulit kacang ke arahku.

"Johan mana?"

"Tidur. Dia nanyain kamu terus."

"Dimana?"

"Di kamar kamu."

"Yah, jahat. Adiknya ditinggal sendirian."

"Dik, tunggu dulu."

"Apa kak? Sudah cepat, aku mau nyamperin Johan. Kasian dia sendiri."

"Maaf ya, kakak cuma bercanda. Lain kali kalau mau pergi, bilang kakak. Nanti kakak yang anterin. Johan sudah tidur tadi, kakak yang anterin. Si Bibi kan lagi pulang kampung."

"Ya sudah deh kak. Aku mau tidur. Jangan lembur mulu. Istirahat. Nanti Kak Frida marah. Hehehe."

Ya, bisa kalian lihat kan? Begitulah Kak Raka, bodynya aja tegap, gagah, dan tangguh. Tapi, hatinya lembut. Satu lagi, Kak Frida itu pacarnya Kak Raka. Sudah hampir 2 tahun mereka pacaran. Orangnya baik kok. Percaya deh.

Ku segera menghampiri Johan. Dia tidur sangat lelap. Menggunakan selimut berwarna biru dan tengah memeluk boneka kesayanganku. Ku rasa, Johan menungguku. Kan aku perginya dari sore. Oh Johan...

"Johan. Bangun dik. Kakak sudah datang." kataku dengan lembut

Johan pun bangun dan mengucek matanya. Dia terlihat lucu sekali. Langsung saja ku memeluknya. Meski tak bisa ku pungkiri bahwa, Johan bukan adik kandungku. Tapi, aku selalu memperlakukannya sebagai adikku. Tak ada hal yang membuatku untuk berniat jahat kepadanya.

"Kakak, tadi adik nunggu kakak tahu." katanya dengan suara yang agak cadel.

"Ya, kak Raka tadi ngasi tau kakak. Coba deh lihat, kakak bawa apa?"

"Bawa apa kak?"

"Ini."

Kuberikan dia sebuah robot berbentuk superman dan beberapa makanan kesukaannya, termasuk permen. Dia sangat menyukai mainan berbau superhero. Ya, aku membelikannya tadi sore.

"Wah bagus, aku suka. Makasi ya kak."

"Ya. Aku hanya ingin kamu bahagia, Johan."

Langsung saja kuantar Johan menuju ruang kerja. Dia biasanya tidur bersama kak Raka. Tapi tenang, di ruang kerja kami terdapat sebuah kasur yang memang disediakan untuk siapapun yang sedang lembur. Ya begitulah.

Ku kembali ke kamar, menghidupkan televisi, lalu....

#####
#Happy Reading!
#Semoga suka! 😊

D'ErSa : Dear De Er Sa [Revisi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang