Chapter 21 : Jadian (Part 2)

49 12 1
                                    

"Saat aku menatap matamu, seketika itu aku merasa bahwa serpihan jiwaku ada disana."

*****

"Yna, apa kamu tahu?" tanya De Khya dengan suaranya yang lembut.

"Apa?" ku tanya

"Kenapa aku jadian sama kamu?" tanyanya

"Enggak! Emang kenapa?" tanyaku penasaran

"Seharusnya waktu itu, kita bukan pacar bohongan!" Aku mengkrenyitkan alisku, tanda tak mengerti! De Khya pun melanjutkan ucapannya, "Ya, kita jadiannya cepat ya?"

"Ya cepat, lumayan cepat!"

"Kenapa kamu mau jadi pacarku?" tanyanya lagi

"Apa ya? Bagiku, kamu berhasil membuatku merasa aman kemanapun. Di sekolah, di jalan, termasuk waktu Tom tiba-tiba datang! Humoris! Satu lagi, aku percaya kamu orangnya baik kok!"

"Ohh!"

"Trus, kamu kenapa mau jadi pacarku?" ku tanya

"Aku gak punya alasan untuk itu. Yang aku tahu, sejak pertama melihatmu di depan Galeri Lukisan Poyan! Saat aku menatap matamu, seketika itu aku merasa bahwa serpihan jiwaku ada disana."

"Maksudmu?"

"Ya, seharusnya kita bisa lihat dari tatapan mata. Tatapan matamu meneduhkan, tipikal orang yang gak neko-neko. Sederhana, tapi hebat!" ucapnya

"Kamu punya six sense?" ku tanya

"Bukan! Itu radar!"

"Radar?" ku tanya lagi

"Ya, radar semesta. Sejauh apapun, di belahan bumi manapun! Kalau memang waktunya bertemu, kita pasti akan bertemu!" jawabnya

Aku tersenyum, tak percaya! Tak percaya, De Khya bisa berbicara seperti itu.

"Ia, awalnya aku juga tidak menyangka bisa menjadi pacarmu!" sambungnya lagi

"Kenapa?"

"Banyak yang suka ke kamu!" ucapnya

"Siapa?" ku tanya

"Pak Reza, Gung De, anak-anak The Sol'Fa Band, ketua Basket, beberapa siswa kelas XI Perhotelan. Tapi, aku gak bisa sebutin satu persatu!"

"Lalu?"

"Aku ingin berhenti!" ucapnya dengan menunduk "Tapi, aku gak mau! Aku selalu berdoa, berdoa agar aku bisa dekat denganmu!"

Aku pun hanya diam, menatapnya. Aku benar-benar tak percaya dengan apa yang terjadi barusan. Dengan kata-kata yang dilontarkan oleh De Khya. Entah, itu tulus atau palsu. Yang jelas, chemistry-nya beda!

"Doa-ku terbalaskan. Akhirnya, kita semakin didekatkan! Dan kini, kamu menjadi pacarku!" ucapnya lagi

Aku pun tersenyum, dan hampir menangis karena terharu. "Hehe, iya! Siapa yang naruh bawang disini!" ucapku sambil mengusap air mata yang tengah ku bendung. Sembari berusaha mencairkan suasana.

"Kenapa kamu nangis?" tanyanya lagi

"Aku bahagia, bersyukur, haru, sedih, sekaligus takut!" ucapku dengan gemeteran

"Kenapa sedih, dan takut?" tanyanya

"Ya, aku sedih. Sedih kalau seandainya nanti kamu berubah. Berubah seperti Tom! Dan takut, takut gak bisa jadi yang terbaik untukmu! Takut kena tikung! Hehehe!"

"Sudah, jangan takut!" ucapnya lagi

Aku pun tersenyum.

"Jangan sedih lagi ya!"

"Ya!"

"Kakak!" panggil Johan dari jauh

"Ya, kenapa?"

"Aku mau duduk disitu. Hehehe!" ucap Johan

"Sini! Sama kakak!" ucap De Khya

Ku lihat Johan berlari sambil membawa beberapa robotnya!

"Kak Frida sudah pulang! Tadi, aku main robot sendiri!"

"Trus Kak Raka kemana?" ku tanya

"Nganterin Kak Frida!"

"Oh... Ini sudah jam berapa?" tanya De Khya

"16.00 Wita" ucapku sambil melihat jam tanganku

"Sudah 29 menit yang lalu. Hehe!" ucap De Khya. "Bentar lagi, aku pulang! Ini sudah sore! Tapi, nanti malam aku kesini lagi."

"Ditunggu ya!" ucapku

"Ya!"

"Kak Samkhya, nanti bawain aku permen ya?" ucap Johan sambil menutup mulutnya "Ups keceplosan!"

"Hsst, ada-ada saja kamu!" ucapku ke Johan

"Ya, gak apa Yna!" ucapnya sambil melihatku. "Ya nanti kakak bawain sesuatu deh!" ucapnya sambil menghadap ke Johan

"Horee!" ucap Johan

"Ya sudah, kakak pulang dulu ya!" ucap De Khya

"Hati-hati De Khya!"

"Hati-hati kak! Daaa!"

"Ya!"

Aku dan Johan mengantarkan De Khya sampai ke depan gerbang!

"Jangan lupa pakai jaket! Obatnya juga jangan lupa diminum!"

"Kalau lupa gimana ya?" tanyanya sembari mengenakan jaket

"Ku jitak kamu!"

"Hehehe, takut!" ucapnya

"Nih helmnya!"

De Khya pun memakai helm dan menghidupkan motornya! Perlahan-lahan, motornya mulai meninggalkan halaman rumah!

Aku pun segera menutup gerbang kembali, namun tiba-tiba ponselku mulai berbunyi. Ada sebuah pesan disana!

Aku pun membukanya, dan ternyata itu adalah...

#####
#Kira-kira pesan itu dari siapa ya?
#Happy Reading 😊
#Jangan Lupa Vote and Comment!

D'ErSa : Dear De Er Sa [Revisi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang