Chapter 44 : Ini Penting

23 4 0
                                    

"Dalam setiap hubungan, kejujuran itu sangat penting."

*****

Selanjutnya, mereka memilih untuk pergi ke Pantai Kuta. Sore itu memang ramai, diisi oleh turis lokal maupun asing. Ombak bergelombang, berlomba-lomba untuk sampai ke tepi. Para peselancar yang lihai menaiki selancarnya. Pedagang aksesoris dan pedagang lumpia yang sibuk berkeliling. Jasa kepang rambut. Semuanya telah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

De Khya menaruh pasir di hidung Yna. Hal itu membuat Yna mengejar De Khya. "Sayang, aku capek." teriak Yna. De Khya masih saja tertawa melihat pacarnya yang ngos-ngosan. Hingga seseorang menutup mata Yna. Bisa dipastikan bahwa itu bukanlah De Khya. Karena De Khya berada jauh di depannya. Lalu siapa yang mendekapnya dari belakang?

Yna memaksa sang pemilik tangan itu untuk melepaskannya. "Lepasin." Bisa di pastikan bahwa tangan itu milik seorang lelaki. Tapi, mengapa De Khya tak marah? Biasanya dia selalu memperhatikan sekeliling Yna, tak ada yang bisa mengganggu Yna. Termasuk Pak Reza. Yna segera berbalik.

Terlihat seorang lelaki tampan dengan kemeja lengan pendek dan bermotif flora lengkap dengan celana pendek, lelaki itu tidak mengenakan sandal. "Maaf Tuan Putri." Yna mengerutkan alisnya tanpa suara. De Khya memegang tangan kiri Yna, "yuk kesana Sayang." De Khya mengajak Yna ke suatu tempat. Disana sudah ada sebuah tikar dengan kotak.

"Ngapain Gung De kesini?" De Khya hanya menggeleng. Yna merasa dunia ini semakin sempit saja. Sebenarnya Yna telah memaafkan Gung De, tapi ia tak senang jika ada yang mengganggunya ketika berduaan,  termasuk Gung De. Yna memonyongkan bibirnya.

"Dalam setiap hubungan, kejujuran itu sangat penting." ucap De Khya. "Maksudmu sayang?" De Khya membuka kotak itu. Kotak berwarna merah maroon dan nampak agak lusuh. Tapi masih bagus, tanpa ada lecet sedikit pun. Dalam kotak itu terdapat sebuah album, buku tebal, dan beberapa asesoris lain.

"Masih ingat ini?" tanya De Khya. Yna mulai mengingat sembari memegang kepalanya. "Enggak, siapa?" Gung De membuka sebuah buku tebal. Disana tercetak tebal tulisan "D'ErSa."  Yna mengambil buku itu, disana tertulis nama Putu Gede Samkhya Permana, Putu Yunitha Aserlina, dan Agung Gede Yoga Antara. "Maksudnya?"

De Khya berusaha menjelaskan. "Ini kamu, ini aku, ini Gung De. Kita sahabatan, tapi kamu pindah ke Bandung. D'ErSa, D = Gung De, Er = Aserlina, Sa = Samkhya." Yna menggeleng dan tak percaya. Yna menutup mulutnya dan membaca satu persatu tulisan yang terdapat dalam buku itu. "Kita berpisah sudah hampir 10 tahun mungkin. Terus akhirnya kamu kembali hari itu. Hari ketika kamu tersesat di Galeri Lukisan milik Poyan. Awalnya aku sempat mengira kamu itu Er, Er sahabat kita. Tapi, kamu bilang kamu itu Yna. Aku putus asa."

"Aku tak bisa mengingat satu pun, setiap aku berusaha mengingatnya kepalaku pusing." sahut Yna. "Tante Diana cerita banyak tentangmu. Ya, kamu harus tahu itu. Kamu sempat amnesia ringan, Na. Gara-gara Tom. Jadi, aku ingin kamu menemukan sosok yang jauh lebih baik dari Tom. Dan, sosok itu aku." Gung De melengos, "aku juga malah diam-diam suka sama kamu. Tapi, setelah De Khya memberi tahuku siapa sebenarnya dirimu. Aku hanya bisa tertunduk lemas, tak percaya."

"Selain itu, aku juga tahu. Dalam setiap hubungan, jujur itu penting." jelas De Khya. Yna meneteskan air mata, ia tak tahu apa yang harus dilakukan. Entah harus marah ke De Khya karena menyembunyikan hal ini atau malah bersyukur kepada Tuhan telah di berikan sosok yang tepat. Yna tak kuasa menahan perasaannya. Tangisnya meledak. Yna memeluk De Khya, De Khya berusaha menenangkan pacarnya.

"Pantesan bola salju ini, nampak tak asing." Gung De tertawa, "kan itu punyamu. Tapi dikasiin ke kita. Yaaa gitu deh." Yna berdiri, dan menatap ke arah pantai. Sunset sudah berlangsung 16 menit yang lalu. Pantai Kuta mulai sepi, gemerlapnya lampu mulai menghiasi.

Yna merentangkan tangannya, memejamkan matanya, lalu De Khya.

*****

Untuk adegan terakhir, kalian pasti tahu maksudnya kan?
Terima Kasih telah mendukung keberadaan cerita D'ErSa.
😊😂

Salam Manis
Adiknya Kak Alien, putunoviea

D'ErSa : Dear De Er Sa [Revisi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang