Setiap pertemuan dan kejadian sudah digariskan oleh sesuatu yang bernama 'takdir'.-----
"Kesel! Kesel! Kesel!" teriak gadis itu sambil terus menoleh ke arah jalanan, memastikan angkutan umum yang akan lewat.
Gadis itu menghembuskan napasnya, "Ya Allah! Mang angkot nggak butuh duit apa ya?! Dari tadi nggak ada angkot yang lewat sama sekali ih! Gue pasti telat!" gerutunya lagi.
Ia menggerutu, kakinya ia hentak-hentakan ke tanah. Bahkan, ia sudah tidak peduli dengan orang yang sedang berlalu lalang dan memandangnya dengan tatapan 'Itu anak... nggak gila 'kan?'
Gadis itu Keyra Amanda. Gadis yang tidak mau dan tidak akan pernah mau terlambat datang ke sekolah. Baginya, terlambat datang ke sekolah hanya akan merusak reputasinya sebagai siswi yang rajin datang pagi. Tapi, kali ini, ia terlambat akibat tidak ada angkutan yang lewat, sekalinya lewat angkutan itu sudah penuh. Dan itu membuat Keyra kesal dan rasanya ia ingin menangis saja.
Jika saja papanya di rumah Keyra pasti sudah menghubungi papanya untuk mengantarya ke sekolah. Sayangnya, papanya sedang berada di luar kota. Akhirnya Keya mencoba untuk menunggu angkutan umum lagi.
Sabar. Sabar. Sabar
Tapi nihil! Tidak ada angkutan yang lewat!
Keyra mengecek jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Jam sudah menujukkan pukul 06.30 dan bagi Keyra, 06.30 sudah amat siang dan akan membuatnya telat masuk sekolah.
Tiba-tiba, di tengah-tengah ia menggerutu kesal ada motor ninja hitam yang berhenti tepat di hadapannya.
Pengendara motor itu membuka helm full face yang dipakainya. Lalu, melengkungan bibirnya membentuk sebuah senyum yang membuat matanya menjadi tidak terlihat sama sekali.
Karena matanya sipit.
"Kei, mau nebeng nggak?" tanya cowok itu sambil tersenyum ramah.
Keyra menyipit memandangi cowok itu dari atas kepala sampai ujung kaki "Lo siapa?" tanyanya bingung.
Cowok itu menghela napas "Kei, gue Arkas, masa lo nggak inget sih sama gue?"
Keyra berpikir sejenak, "Oh inget! Lo kan playboy nya SMP Harapan! Eh, maaf keceplosan!" ujar Keyra sambil menutup mulutnya, ia merasa bersalah sekaligus malu akibat mulutnya yang tidak bisa dijaga sama sekali.
Cowok bernama Arkas itu tertawa renyah, "Jadi lo mau nebeng atau enggak? Kalo mau, ayo cepet naik! Gue juga udah telat nih!" ucapnya terburu-buru.
"Mauuu!" balas Keyra.
Dalam hati ia bersorak senang karena mendapat tumpangan gratis. Keyra Amanda itu... suka yang gratisan. CATET!
Keyra merasa bingung, bagaimana bisa ia naik ke motor Arkas yang cukup tinggi itu, kan Keyra pendek. Senasib sama author.
Arkas yang mengerti langsung mengulurkan tangannya, "Pegang tangan gue." ucapnya.
Keyra tersenyum. Lalu, menerima uluran tangan itu dan naik ke atas motor milik Arkas. Selepas itu, Arkas segera memakai helmnya dan melajukan motornya menuju sekolah.
Selama perjalanan tidak ada obrolan yang tercipta. Hingga akhirnya, Keyra memulai pembicaraan terlebih dahulu."Kas, maaf ya soal omongan gue yang tadi." ucap Keyra merasa bersalah.
"Nggak papa Kei, gue tau lo nggak maksud bilang gitu. Tapi, apa gue terkenal karena itu ya?" tanya Arkas.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Keyra [END]
Teen Fiction(Part Lengkap, No Private) "Kas...aku berhenti. Aku capek. Aku mau kamu...lepasin aku!" "Nggak! Aku nggak mau! Dan nggak bakal lepasin kamu!" "Kenapa?" "Karena...aku sayang kamu!" Ini cerita mengenai Keyra Amanda yang jatuh cinta pada pesona sang sa...