EIGHT

3K 145 1
                                    


Kini aku menyadari, perasaan yang tumbuh di hatiku bukan lagi perasaan biasa pada seorang sahabat. Perasaan ini sudah lebih daripada itu.


-----

Aku belum siap, belum siap memiliki rasa lebih terhadapmu.

-----

Keyra merasa bingung dan senang dengan sikap Arkas hari ini, sejak turun dari motor sampai sekarang keduanya memasuki area lapangan turnamen, Arkas terus menggengam tangan Keyra.

"Kas? Lo kenapa sih?" tanya Keyra.

"Kenapa apanya?" jawab Arkas sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Nih!" ucap Keyra sembari mengangkat tangannya yang masih digenggam oleh Arkas.

"Ya emang kenapa? Kan biar lo nggak ilang." bohong Arkas. Padahal, alasannya hanya satu, ia tidak ingin Keyra dilirik oleh cowok di sini.

"Gue nggak bakal ilang Arkas. Buktinya nih, gue duduk sebelah lo 'kan?" ucap Keyra.

"Iya juga sih."

Arkas melepas genggamannya ditangan Keyra. Keyra sendiri merasa menyesal karena berbicara seperti itu.

"Kas lo main pertama." ucap Guntur yang menghampiri Arkas.

Arkas hanya mengangguk.

"Kei, gue main dulu ya. Lo semangatin gue, do'a in gue." ucap Arkas.

Sebelum Arkas melangkah pergi Keyra mencekal tangan Arkas, mengelusnya lembut "Selalu Kas. Gue selalu do'a in sama semangatin lo." ucap Keyra tersenyum.

Arkas membalas ucapan Keyra dengan anggukan dan juga senyuman.

Selepas Arkas pergi, Keyra hanya melihat Arkas terus-menerus, kadang ia juga memotret Arkas secara diam-diam. Keyra tersenyum memandangi semua potret candid Arkas di ponselnya.

Kemudian, di tengah-tengah pertandingan berjalan tiba-tiba Arkas terjatuh dan tersungkur di lapangan.

Keyra yang panik bangkit berdiri dari duduknya dan meneriakan nama Arkas kencang, "Arkas!"

Semua yang ada di sana memandangi Keyra. Dan Keyra tidak peduli.

Arkas mencoba bangkit berdiri dibantu oleh teman-temannya. Ia mengacungkan jempolnya ke arah Keyra, seolah kode bahwa ia baik-baik saja.

Keyra yang sudah diberi kode, kembali duduk dengan perasaan yang masih sangat khawatir.

-----

"Arkas, lo nggak papa 'kan? Ada yang sakit nggak? Kita perlu ke rumah sakit nggak?" tanya Keyra bertubi-tubi begitu Arkas selesai bertanding.

"Kei minum... "

Keyra segera memberikan sebotol air pada Arkas, kemudian ia juga mengelap wajah Arkas yang penuh dengan keringat.

"Makasih Kei." ucap Arkas.

Keyra hanya mengangguk, "Mana yang sakit Kas?" tanya Keyra sambil meneliti tangan Arkas, lalu ia menemukan siku Arkas yang terlihat memerah. Keyra mengusap siku itu, meniupnya pelan.

Arkas yang melihat perilaku Keyra hanya bisa tersenyum geli.

"Udah Kei, gue nggak papa." ucap Arkas.

"Nggak papa gimana? Tadi lo tuh jatoh! Mana posisinya nyusruk gitu!"

Arkas memandang wajah Keyra, dilihatnya wajah itu terlihat begitu khawatir. Dengan pelan, Arkas menangkup kedua wajah Keyra, mengunci mata keyra dengan mata miliknya.

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang