TWENTY EIGHT

2.4K 111 5
                                    


Mengapa perasaan ini datang terlambat di saat dia sudah mulai menjauh dariku?

-----

Aku sudah memastikannya berulang kali. Dan aku yakin, kali ini perasaanku jatuh pada orang yang tepat.

-----

Aku berharap. Dia segera memberiku kepastian. Kepastian soal perasaannya padaku.

-----

Hari sabtu pun tiba. Hari dimana Keyra harus menonton pertandingan yang sebenarnya tidak ingin ia tonton. Karena kedua tim yang bertanding adalah tim Arial dan Arkas. Keyra memijat pelipisnya, siapa yang harus Keyra dukung sepenuhnya?

Pusing. Itulah yang dirasakan Keyra saat ini.

"Key? Kok belum berangkat?" tanya Amara pada putrinya yang masih duduk di kursi teras rumah mereka.

"Belum Bun. Rial masih siap-siap." balas Keyra.

Amara hanya ber'Oh' ria saja.

"Bun, Key bingung. Siapa yang harus Key dukung sepenuhnya?"

Amara menaikkan alisnya "Maksud kamu?" tanyanya yang kemudian ikut di kursi yang berhadapan dengan Keyra.

"Arial lawan Arkas hari ini Bun. Tim mereka maju ke final. Dan, Key bingung." jawab Keyra.

Amara menghela napas "Nggak ada yang harus kamu pilih. Karena, mereka bukan pilihan. Kasih dukungan kamu ke mereka berdua dengan tulus. Bunda yakin, Key pasti bisa ngelakuinnya." ucapnya sambil mengusap pucuk kepala Keyra.

Hingga akhirnya, suara klakson mobil menyadarkan keduanya.

Keyra menyalami tangan sang Bunda. Kemudian, Arial dan datang dan mengalaminya juga.

"Tante, kita berangkat." ucap Arial.

"Iya. Hati-hati."

-----

Selama perjalanan Keyra hanya diam menunduk dan sesekali melihat ke arah Arial.

"Kenapa?"

"Ng... Nggak papa."

Arial tidak ingin memaksa kali ini. Keyra mungkin hanya sedang bingung soal siapa yang harus gadis itu dukung sepenuhnya. Ya, Arial sangat tahu. Apalagi, gadis itu sangat terlihat gugup dan bingung.

Hingga akhirnya, mereka tiba di tempat pertandingan.

"Aku ganti baju dulu. Kamu duduk di tempat biasa 'kan?" tanya Arial.

"Iya." balas Keyra singkat.

Keyra melangkah memasuki kursi penonton. Namun, langkahnya terhenti karena ada Guntur, Arya dan Dimas.

"Hai Key!" sapa ketiganya ramah.

"Hai juga." balas Keyra datar.

"Key, lo kenapa?" tanya Dimas.

"Iya nih. Tumben nggak semangat." ucap Arya.

"Gue tau! Key lagi galau mau dukung siapa, bener nggak tebakan gue?" taambah Guntur.

Keyra mengangkat wajah, menarik napasnya "Gue bakal dukung keduanya kok. Karena keduanya bukan pilihan. Tapi, keduanya sama-sama orang yang penting buat gue. Jadi, sebisa mungkin, gue bakal dukung Arial sama Arkas!" tegasnya sambil berlalu pergi meninggalkan ketiga cowok itu.

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang