FOUR

3.1K 165 0
                                    


Jangan terlalu sering memberiku senyum, jangan terlalu sering bersikap manis, jangan terlalu sering perhatian. Sebab, aku takut semua hal yang kamu lakukan akan menjerumuskanku pada sebuah harapan.

-----

Entah apa yang membawa hatiku hingga bisa memperlakukanmu berbeda dari yang lainnya.

-----

Keyra memperhatikan tampilannya di cermin, apakah ia sudah cukup cantik untuk bertemu Arkas hari ini? Ataukah, dia masih terlihat biasa saja? Keyra ingin ia terlihat cantik di depan Arkas pagi ini, tapi ia sadar bahwa ia tidaklah cantik.

Penampilannya pagi ini, hanya rambut kuncir kuda dan seragam yang dibalut cardigan peach kesukaannya.

Keyra turun dari kamarnya dan segera duduk untuk sarapan pagi bersama Mamanya, karena Papanya masih berada di luar kota.

"Ma, nasi gorengnya masih ada?" tanya Keyra sambil meneguk air yang tersisa setengah di gelasnya.

"Masih, kenapa?" balas Amara sambil merapikan meja makan.

"Mau bawa bekel." ucap Keyra.

"Kamu belum kenyang emangnya?" tanya Amara lagi.

"Udah kok Ma, maksud Key bekel buat temen Key."

"Boleh, bawa aja."

Keyra tersenyum. Lalu, bangkit dari kursi dan melangkah untuk mempersiapkan bekal yang katanya untuk 'temannya'.

Selesai menyiapkan bekal Keyra pamit untuk segera berangkat. Saat ini Keyra tengah berdiri di depan gerbang rumahnya untuk menunggu seseorang. Tidak lama kemudian deru mesin motor terdengar dan berhenti di hadapannya.

Keyra tersenyum melihat kedatangan orang yang sudah ia tunggu sejak tadi.
"Pagi Kas." sapa Keyra pada Arkas. Keyra menyapa Arkas agar tidak canggung saja, hanya itu.

Arkas balas tersenyum dan juga menyapa Keyra.

"Pagi juga, udah siap?"

"Udah. Mm, ini buat lo." ucap Keyra sambil menyerahkan kotak bekal pada Arkas.

"Buat gue? Makasih ya Key, tolong masukkin ke tas ya." ucap Arkas.

Keyra hanya mengangguk lalu memasukkan kotak bekal itu pada tas milik Arkas. Kemudian, sebelum Keyra naik ke atas, Arkas melakukan hal yang kemarin ia lakukan yaitu memasangkan helm pada Keyra. Lalu, Arkas melajukan motornya.

Kini tidak ada lagi yang tidak membuka suara, kini keduanya saling berbicara dan tertawa sepanjang perjalanan.

"Oh iya, tadi gue lupa mau pamit sama Mama lo." ucap Arkas.

"Nggak papa Kas, Mama sibuk di dapur kalo pagi." balas Keyra.

"Berarti bekal buat gue itu...Mama lo yang masak?" tanya Arkas.

"Hehe, iya. Anggep aja sebagai ucapan makasih karena lo sering tebengin gue." jawab Keyra.

"Padahal, lo nggak usah repot-repot Key."

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang