TWELVE

2.7K 142 3
                                    


Ternyata, perasaan itu memang benar-benar sulit di tebak ya. Contohnya, kayak perasaan aku ke kamu. Sulit di tebak. Tapi nggak pernah bisa untuk dibohongi.

-----

Arkas sedang merasakan perasaan kesal bercampur marah. Ia kesal pada dirinya sendiri karena telah menyalahkan Keyra atas segalanya. Padahal, Keyra benar tentang Arkas yang tidak pernah memikirkan perasaan Keyra, tentang Arkas yang bahkan sering tidak sadar bahwa beberapa perlakuannya pada Keyra telah menyakiti hati gadis itu.

Arkas bodoh 'kan? Di tambah lagi, kehadiran cowok yang bernama Arial membuat Arkas semakin marah. Dengan berani cowok itu mau mendekati Keyra? Memangnya siapa dia?

Tunggu, mengapa Arkas marah? Bukannya itu bagus? Jadi, Keyra tidak akan menjomblo lagi? Keyra bisa punya pacar? Keyra bisa bahagia? Tapi, tetap saja. Arkas belum rela. Dan mungkin tidak akan pernah rela. Karena bagi Arkas. Keyra sudah melebihi seorang pacar.

Arkas tahu ia egois. Tapi, ia tidak tahu mengapa ia bisa seegois ini?

Memikirkan itu membuatnya semakin pusing saja. Arkas memilih ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Lalu, kembali dan melihat plastik kecil yang berisi hadiah dari Keyra. Ia hanya peduli pada hadiah Keyra tidak dengan hadiah yang lainnya. Karena satu, Arkas hanya berharap hadiah dari Keyra.

Plastik itu dibuka, hadiah itu dibungkus kotak dan ditutupi kertas kado warna biru. Arkas adalah penyuka warna biru. Namun, ada sebuh kertas tertempel di sana. 

Dibukanya kertas itu dan dibaca oleh Arkas.

To: Arkas sipit...

Selamat ulang tahun. Do'a nya udah aku ucap dalam hati pas salat yaa. Harapannya. Semoga kamu gak lupa, kalau kamu punya sahabat macem aku. Semoga kamu gak lupa, kalau kamu sering bilang buat jaga aku. Itu aja Arkas.  Eh, satu lagi, semoga kamu suka kado dari aku. Emang sederhana, tapi, kado itu yang paling kamu butuhin kan?

From: Keyra cantik!

Arkas tersenyum membaca surat dari Keyra. Dibukanya kado itu dan isinya membuat Arkas tertawa kecil. Kado itu berisi sekotak masker. Keyra memang selalu tahu apa yang Arkas butuhkan.

Arkas ingin mengirim pesan pada Keyra. Tetapi, ia takut Keyra masih marah padanya. Mungkin, akan lebih baik jika Arkas menemui Keyra besok, sekalian menjemput gadis itu.

-----

Keyra masih sedikit terisak. Kata-kata Arkas begitu terasa menusuk. Bahkan, sampai sekarang Arkas belum menghubunginya untuk meminta maaf. Benar-benar menyebalkan!

Drrt...

Buru-buru Keyra mengambil ponselnya. Pasti Arkas menghubunginya. Pasti. Nyatanya, harapan memang tidak pernah sesuai dengan kenyataan.

Arial: Key, lo nggak papa kan?

Dengan sedikit malas, Keyra membalas pesan Arial.

Keyra: Gue? Nggak papa kok

Arial: syukur deh. Oh ya, kado bwt Arkas emg ketinggalan. Mm... Maaf ya Key, kadonya udh gue Kasih ke Arkas. Kebetulan td ketemu. Maaf ya

Keyra: selo aja. Hrsnya, lo gak usah kasih kadonya. Buang aja. Jgn minta maaf, lo gak salah kok.

Arial: Iya Key. Btw, gue boleh jemput lo besok?

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang