TWENTY SIX

2.4K 118 4
                                    


Apa ini sudah saatnya? Saat dimana perasaanku sudah menemukan tempat yang seharusnya?

-----

Mengapa semakin hari, aku semakin merasa tidak suka melihat dia bersama orang lain?

-----

"Rial maafin aku ya. Karena aku, kita nggak jadi nonton." ucap Keyra sambil membuka sealt belt nya dengan raut wajah sedih.

"Nggak papa. Kita bisa nonton lain kali 'kan?" balas Arial.

"Iya sih. Huhuhu gagal nonton." ucap Keyra merajuk.

Arial terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. Padahal, gadis itu sendiri yang membatalkan menonton. Tapi, gadis itu juga yang menyesalinya.

"Yaudah. Gimana, kalo malem ini, abis isya kita nonton? Kalo perlu, kita nonton di kursi yang sweet box?" ajak Arial.

"Malem ini?" tanya Keyra sambil menoleh pada Arial.

"Iya, sekalian malam mingguan." ucap Arial sambil nyengir.

"Emang, kamu nggak capek?" tanya Keyra lagi.

"Kalo buat Key mah. Rial nggak ada capeknya!"

"Beneran?"

"Iyalah! Masa bohong."

"Yaudah, aku mauuu!"

"Oke! Sekarang kita turun."

"Kok kita? Kan aku doang."

"Aku mau minta izin ke Ayah sama Bunda sekarang juga."

Keyra tersenyum malu-malu. Arial memang selalu begitu.

"Yaudah ayo!"

Keduanya turun dari mobil milik Arial. Kemudian, melangkah masuk ke dalam rumah Keyra. Kebetulan pintu rumah terbuka, sepertinya, Ayah Keyra baru pulang.

"Assalamualaikum!" teriak Keyra sambil masuk rumah diikuti Arial dari belakang.

"Waalaikumsalam. Malu atuh Key sama Rial kalo kamu teriak-teriak gitu." ucap sang Bunda.

Keyra hanya terkekeh kecil sambil menyalami tangan kedua orang tuanya diikuti Arial.

"Duduk nak Rial." ucap Surya.

Arial duduk di sofa single dan Keyra duduk di sebelah sang Bunda.

"Om, Tante. Rial minta izin mau ajak Key nonton abis isya nanti, apa boleh?" ucap Arial membuka suaranya.

"Boleh. Asal jangan pulang larut ya nak Rial." ucap Surya.

"Iya bener. Kalo pulang larut ada yang harus dibawa loh. Martabak misalnya." canda Amara.

"Ih Ayah. Bunda mah kebiasaan!"

Surya, Amara dan Arial hanya tertawa bersamaan.

"Om, Tante. Saya pamit pulang ya. Nanti abis isya saya balik lagi buat jemput Key." ucap Arial sambil bangkit dari sofa dan segera menyalami tangan kedua orang tua Keyra.

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang