Ini bukan hanya sekedar rasa cemas dan khawatir. Melainkan, perasaan takut kehilangan.-----
Hati...
Bisakah kau bantu aku?
Bantu aku untuk menetapkan sebuah pilihan.
Sebuah pilihan yang menjadi pelabuhan terakhirku.
Sebuah pilihan yang akan membawaku pada tempat yang sebenarnya.-----
"Jangan pulang sendiri. Kabarin aku pokoknya." kekeuh Arial pada Keyra yang baru saja keluar dari mobilnya.
"Pulangnya aku mau kumpul sama temen-temen aku. Kamu nggak usah jemput ya?" mohon Keyra.
Arial menggeleng "Key, nggak papa. Pokoknya, kalo kamu mau pulang ke rumah atau kalo ada apa-apa.
Kabarin aku secepetnya. Oke?" ucapnya tegas."Tapi Rial... "
Belum sempat Keyra melanjutkan ucapannya. Mobil Arial sudah lebih dulu pergi meninggalkan halaman sekolah Keyra.
Keyra menghentakkan kakinya kesal. Baru kali ini ia melihat Arial yang seperti itu. Ah, menyebalkan!
Padahal, maksud Keyra tidak ingin dijemput adalah karena ia tahu jika hari ini adalah hari latihan voli Arial. Apalagi, sabtu ini adalah pertandingan final. Otomatis, Arial harus banyak berlatih bukan?
Keyra berjalan menuju kelasnya dengan perasaan dongkol. Dan itu membuat Dyra usil..
"Wedehhh! Yang udah punya doi mah baju aja ampe kapelan!" ledek Dyra sambil terkikik geli.
Keyra mendengus "Suka-suka gue!" ucapnya ketus.
Dyra tidak mau kalah "Key! Pms ya lo?!"
Keyra menggeleng.
"Arial. Dia ngeselin banget deh. Masa, kekeuh mau jemput kalo kita udah selesai main. Kan gue nggak mau, udah gitu belum sempet gue ngomong dia pergi gitu aja. Kan sebel!" ucap Keyra dengan bete.
"Kenapa emangnya? Orang mah seneng ada yang jemput. Apalagi yang jemput pacar!" balas Dyra.
"Bukan nggak seneng. Tapi, Arial harus latihan buat tanding sabtu ini. Kan, gue nggak mau bikin dia diomelin pelatih, gitu loh Dyr."
Dyra menganggukkan kepalanya. Kini, ia mengerti satu hal "Key, lo belum sadar ya?" tanyanya pada Keyra.
Keyra menoleh dan menaikkan sebelah alisnya "Apa?"
"Lo belum sadar. Kalo perasaan lo ke dia udah tumbuh. Buktinya, lo takut kalo dia diomelin. Itu artinya, lo udah mulai peduli sama khawatir ke dia. Udah ah! Gue duluan ke kelas!" ucap Dyra sambil meninggalkan Keyra yang masih termenung.
Keyra diam. Berusaha mencerna ucapan Dyra. Apa benar jika dirinya sudah mulai memiliki perasaan pada Arial? Apa benar bahwa Keyra sudah mulai peduli dan khawatir pada Arial? Ah, Keyra bingung.
Keyra melangkahkan kakinya menuju kelas. Tanpa sadar, gadis iu sudah mulai menumbuhkan rasa baru. Perasaannya yang tumbuh baru pada seorang Arial Andriansyah.
-----
Jam istirahat. Arial memilih berdiam diri di kelas. Ia masih memikirkan Keyra. Apa Keyra marah padanya?
Karena tadi, ia sudah memaksa gadis itu untuk dijemput siang ini, ditambah Arial meninggalkan Keyra tanpa sepatah katapun tadi. Tapi, Arial hanya khawatir jika terjadi sesuatu pada Keyranya. Apa Keyra tidak bisa mengerti itu?
Ya, Keyranya.
Jika ia menganggap Keyra adalah Keyranya. Apakah gadis itu juga menganggap Arial adalah Arialnya Keyra? Ah, sepertinya tidak. Bahkan, sampai saat ini, gadis itu belum juga memberikan kepastian soal perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Keyra [END]
Teen Fiction(Part Lengkap, No Private) "Kas...aku berhenti. Aku capek. Aku mau kamu...lepasin aku!" "Nggak! Aku nggak mau! Dan nggak bakal lepasin kamu!" "Kenapa?" "Karena...aku sayang kamu!" Ini cerita mengenai Keyra Amanda yang jatuh cinta pada pesona sang sa...