ELEVEN

2.8K 146 0
                                    


Singkatnya begini: Aku mengejar kamu. Tapi, kamu malah memilih untuk mengejar dia. Dia yang jelas-jelas tidak pernah menoleh padamu.

-----

Jangan ngejar dia yang nggak pasti. Mending terima gue yang udah pasti.

-----

Tak terasa waktu sudah berlalu begitu saja. Banyak moment yang sudah terlewati. Entah itu moment yang menunjukkan kebahagiaan atau kesedihan. Namun, bagi seorang Keyra waktu yang ia lewati sudah cukup membahagiakan. Apalagi, ditambah hadirnya seorang Arkas di hidupnya. Ya, Arkas cowok yang sudah menjadi sahabatnya sejak ia kelas 10 SMA hingga saat ini ia akan naik ke kelas 11 SMA.

Tentang Arial, cowok itu semakin sering mengirim chat pada Keyra. Hanya saja, Keyra tidak terlalu serius menanggapi chat itu. Karena hati Keyra tidak tergoyahkan oleh sosok Arial yang mempesona. Hatinya sudah memilih Arkas. Arkas yang jelas-jelas tidak menyadari perasaan lebih yang Keyra miliki untuknya. Entah sampai kapan Keyra akan memendam perasaanya. Mungkin, Keyra akan memendamnya sampai ia sadar bahwa berjuang sendirian itu akan terasa menyakitkan.

Hari ini. Hari dimana Arkas berulang tahun. Hari dimana Keyra ingin memberikan sesuatu untuk Arkas---sahabatnya. Tetapi, ia masih bingung akan memberikan hadiah apa pada Arkas.

"Ma..." ucap Keyra sambil menghampiri mamanya yang sedang memasak di dapur.

"Ada apa sayang? Kamu laper?" tanya Amara.

Keyra menggeleng "Kado yang cocok buat cowok itu apa?" tanya Keyra.

Amara tersenyum, ia segera mematikan kompor dan melepas celemek. Lalu, ia menuntun Keyra untuk duduk di sofa.

"Kenapa nanya gitu? Kamu mau kasih kado buat siapa?"

Keyra menghela napas "Buat Arkas Ma, hari ini dia ulang tahun."

Amara sedikit terkejut "Wah, jadi calon mantu Mama hari ini, ulang tahun?

Keyra berdecak "Ish! Mama! Key sama Arkas itu cuma sahabatan Ma! Nggak lebih dari itu!"

Amara mengusap kepala putrinya lembut "Yakin? Kamu nggak berharap lebih?"

"Yakin lah!" Keyra meyakinkan dirinya sendiri.

"Tapi, dari yang Mama liat. Kamu berharap lebih ya? Kamu juga sayang dia lebih 'kan?" tanya Amara lagi.

"Ma---"

Belum sempat Keyra mengucapkan jawabannya. Amara lebih dulu memotong ucapan Keyra "Mama nggak larang Key buat suka, sayang, sama Arkas atau cowok manapun. Tapi, Key harus tau. Nyimpen perasaan sendiri ke seseorang itu... Nanggung lukanya harus sendiri juga 'kan?" jelas Amara.

"Key tau dan Key sadar. Emang cuma Key yang sayang 'kan?"

Amara tersenyum tulus "Belum tentu juga. Dari cara Arkas mandang kamu, keliatan kalo dia sayang. Cuma, dia nggak sadar kalau dia udah sayang kamu. Jangan sampe dia baru sadar pas kamu udah nggak sayang atau pas kamu udah berenti berjuang. Soalnya dia bakal nyesel."

Penjelasan Amara membuat Keyra tersenyum dan langsung memeluk erat mamanya itu.

"Ah, Mama! Kita kan mau bahas kado, kenapa jadi curhat gini. Tapi, makasih Ma. Ucapan Mama bikin hati Key tenang dan berusaha supaya Key nggak terlalu jauh sama perasaan Key."

Amara mengelus punggung Keyra "Sama-sama sayang. Oh iya, saran Mama. Cari kado yang dia butuhin dan dia suka aja." ucap Amara.

"Sip!" ucap Keyra seraya mengacungkan jempolnya.

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang