FOURTEEN

2.4K 132 1
                                    


Sebenernya, yang pacar kamu itu siapa? Aku atau dia? Perasaan, kalau ada apa-apa datengnya ke aku terus.

-----

Keyra lebih memilih menyendiri di dalam kamar. Padahal, suasana rumahnya sedang ramai. Ramai karena banyak sanak saudara dan para tamu di Hari Raya Idul Fitri ini.

Minggu-minggu berlalu, Keyra lewati tanpa kehadiran Arkas. Cowok itu menghilang setelah pertemuan terakhir mereka waktu itu. Meski, tidak menghilang sepenuhnya, tetap saja, Keyra merasakan hampa dan kehilangan sosok Arkas yang datang padanya, sosok Arkas yang sering mengadu soal cintanya, semuanya, Keyra merindukan cowok itu. Padahal, belum tentu Arkas juga merindukannya.

Mereka bersahabat. Tapi, rasanya tidak seperti bersahabat.

Tak jarang keduanya berbalas pesan. Tetapi, tidak sesering dulu. Hanya beberapa kali saja.

Arial? Ah cowok itu justru lebih dekat dengan Keyra. Cowok itu hampir selalu ada untuk Keyra. Meski, sampai saat ini Keyra sendiri belum menemukan titik terang soal perasaannya yang akan berlabuh pada siapa.

Drrt...

Arkas: Kei

Mata Keyra melotot sempurna melihat notif pesan yang masuk. Ya ampun, apakah matanya tidak salah lihat? Arkas mengiriminya pesan setelah sekian lama? Mungkin, kebanyakan orang akan mengabaikan seseorang yang telah mengabaikan kita juga. Tapi, lain halnya dengan Keyra. Gadis itu selalu luluh, luluh pada seorang Arkas. Sejak dulu hingga saat ini.

Dengan cepat dan dengan senyum yang mengembang, Keyra membalas pesan itu.

Keyra: Iya?

Arkas: Kamu, kemana aja Kei?

Bisa-bisanya si sipit ini bertanya demikian? Bukannya, harusnya Keyra yang bertanya seperti itu?

Keyra: aku ada terus. Cuma, kamu aja yang menghilang

Arkas: sorry. Btw, minal aidzin ya Kei

Keyra: Iya, minal aidzin juga

Arkas: sore ini, kamu ada di rumah?

Keyra: ada, kenapa?

Arkas: aku mau ke rumah

Keyra: mau ngapain?

Arkas: silaturahmi lah

Keyra: oke

Bolehkan Keyra berharap lagi? Bahwa kali ini, ia berharap Arkas menepati ucapannya untuk datang ke rumah Keyra.

Keyra harap, Arkas tidak hanya bicara. Tapi, ia juga membuktikan ucapannya.

-----

Sore harinya...

Keyra sudah mondar-mandir bak setrikaan sejak tadi di depan pintu rumahnya. Sesekali, matanya menoleh ke arah gerbang. Menanti kehadiran seseorang yang sudah ia tunggu sejak lama.

About Keyra [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang