Di Tepian Musim Semi 2

MusimSemi-05

Pukul 06.00 pagi, maskapai Emirates yang ditumpangi Sam mendarat di Bandara Internasional Birmingham, United Kingdom. Penerbangan itu menghabiskan waktu 17 jam dengan 1 kali transit di Dubai. Selama di pesawat, Sam banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Ia tidak begitu peduli betapa gadis bermata sipit yang duduk di samping berusaha menjalin obrolan.

Ya, dia sengaja tidak memilih kursi di kelas bisnis, sekalipun penghasilannya sebagai pemilik firma hukum sekaligus managing partner cukup untuk memesan puluhan kursi kelas bisnis penerbangan antar benua dalam setiap bulan.

Sam melangkah melewati bagian imigrasi. Ia mengeluarkan paspor dan visa. Terakhir kali kunjungannya ke negara Ratu Elizabeth ini sekitar 4 bulan lalu, ketika dia mengurus salah satu legalitas pembukaan cabang perusahaan klien di kota London. Tentu saja tidak ada hubungan antara dia dengan birokrasi di kota ini. Karena berada di luar batas teritorialnya sebagai advokat Amerika. Namun dia berperan menjelaskan beberapa hal dasar terkait perusahaan klien (yang memiliki induk di kota Texas) kepada firma hukum yang dipilih dari kota ini.

Sebenarnya bisa saja Sam membuka firma cabang di berbagai negara di luar Amerika, mamun dia merasa belum sanggup. Pekerjaan Sam sejauh ini sudah cukup banyak dengan jumlah klien di atas 100 perusahaan. Firma hukum miliknya memang lebih khusus menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan dan badan usaha, yang lebih dikenal dengan firma hukum korporasi, yang lingkup pekerjaannya tidak banyak bersentuhan langsung dengan pengadilan. Mereka mengurusi perkara-perkara perusahaan, seperti: merger dan akuisisi, legal audit, investasi, perwalian aset, perpajakan, arbitrase dan sejenisnya. Advokat dari jenis ini lebih terpandang karena bayarannya mahal atau mahal sekali. Mereka juga lebih dikenal kredibel dan bersih dibandingkan yang berkecimpung di peradilan. Advokat korporasi ini menjadi cita-cita hampir semua lulusan hukum, meskipun tidak begitu dikenal di kalangan awam. Firma hukum papan atas biasanya adalah firma jenis ini.

Meskipun demikian, firma hukum Sam tetap menerima perkara pidana dan kriminal, atau yang dikenal dengan panggilan firma hukum litigasi. Advokat jenis ini, lingkup pekerjaannya adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan hakim, berdebat di tengah pengadilan, menyelidiki suatu kasus kriminal tertentu, dan sejenisnya. Contoh real-nya adalah Naela. Mereka tidak begitu terpandang di antara kalangan advokat, namun biasanya advokat jenis ini lebih menonjol di televisi dan media. Banyak kalangan awam menyangka bahwa semua advokat adalah jenis ini. Padahal tidak.

Firma hukum Sam mengembangkan layanan litigasi baru sejak 4 tahun terakhir. Dia melihat bahwa pasar hukum di Amerika seringkali fluktuatif. Masyarakat membutuhkan kedua jenis jasa hukum tersebut secara seimbang. Lagipula tidak semua perkara litigasi adalah murahan. Ada banyak miliarder dunia yang tersangkut kasus tertentu sehingga harus terseret ke pengadilan, mereka sanggup membayar mahal bagi advokat yang bisa mewakili haknya, dan Sam menganggap ini adalah sebuah peluang. Sejak itulah dia mulai merekrut lulusan-lulusan hukum yang handal di bidang litigasi.

Sejauh ini firma hukum Sam belum pernah berganti atau menambah partner, Sam sangat ketat dalam menyeleksi setiap associate level 1 dan lawyer magang. Mencari bibit lawyer yang sesuai harapannya, ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun jumlah lulusan hukum sangat banyak.

Kandidat lawyer yang mendaftar tidak cukup hanya bermodal GPA di atas 3,7 dari lulusan perguruan tinggi ternama, karena prakteknya Sam lebih mengutamakan sisi keunikan si pelamar dalam berkomunikasi, keluwesan, dan kemampuan menggunakan logika.

Jika tiga ini tidak mendapat nilai di atas 85, maka jangan bermimpi menjadi lawyer magang di firma miliknya. Karena itu, De Bruyne's Law Firm hanya memiliki tiga orang partners (termasuk dirinya) sejak pertama kali didirikan hingga hari ini.