MusimSemi-08

16K 1.6K 31
                                    

"Sampanye lagi, Sam?" tawar Tuan Dmitry menyadarkan Sam dari pengembaraan jauhnya. Sejak tadi ia mengingat kembali sejarah hidup pria di hadapannya kini.

Pria 33 tahun itu mengangguk, mengulurkan gelas.

"Sam, aku ingin De Bruyne's Law Firm dan AH & Partners segera mengurus merger," ucap Tuan Dmitry sambil menuang sampanye ke gelas Sam.

Perintah ini cukup mengejutkan Sam.

Merger?

Itu berarti kedua firma akan digabungkan, lalu membentuk sebuah firma yang lebih besar dengan memilih satu nama dari kedua firma:

De Bruyne's Law Firm
atau
AH & Partners.

"Kenapa?" tanya Sam.

"Kau ingat Hussein?"

Siapa lagi, Hussein yang dimaksud Tuan Dmitry adalah pemilik AH & Partners yang berbasis di Bahama, sebuah kepulauan eksotis yang berada di Samudera Atlantik Utara. Hussein adalah anak berumur 10 tahun yang dulu dikirim dari Afghanistan. Sam dan Hussein tumbuh bersama di bawah talangan dana dari Tuan Dmitry. Meskipun umur mereka tertaut cukup jauh sekitar 8 tahun, namun keduanya tetap berteman.

"Sure," jawab Sam.

"Dia menikah sebulan lalu. Kau tidak diundang?" Orang tua itu bertanya sambil tertawa getir.

"Tentu saja aku dapat undangan. Dia menikah di Bahama. Di waktu yang sama aku sedang banyak urusan yang tidak bisa ditinggal. Tapi dia mengirimiku video pernikahannya sehari kemudian. Kurasa masih tersimpan di ponsel. Barangkali kau ingin lihat?" Sam menarik ponsel dari saku kemeja.

Tuan Dmitry mengangkat tangan, menggeleng, tertawa lirih. "Tidak perlu, Nak. Aku bahkan bisa melihatnya secara live streaming jika mau." Pria 79 tahun itu menarik nafas dalam. "Hussein sulit untuk dikendalikan semenjak berumah tangga. Hhh!" keluhnya dengan nada ejekan, "ketika aku memintanya mengurus beberapa perusahaan yang akan membuka perusahaan cangkang di Bahama, dia selalu berkelit dan mencari-cari alasan. Dia bilang kita harus berhati-hati dan menyelidiki calon klien secara detail. Jangan sampai di kemudian hari AH & Partners dituntut karena telah melindungi banyak mafia melakukan pencucian uang melalui perusahaan-perusahaan offshore. Katakan, sejak kapan dia pandai menasihatiku seperti itu?"

Lawan bicaranya tidak menjawab.

"Itu semua karena dia telah jatuh cinta, Nak. Aku tidak ada masalah apabila kalian berhubungan dengan satu gadis ke gadis lain. Tapi melihat kalian jatuh cinta, ini adalah simbol kehancuran. Percayalah padaku, jatuh cinta itu tidak baik untuk orang-orang seperti kita. Hanya menjadikanmu pria lemah. Hati pria yang jatuh cinta akan dicengkeram ketakutan. Takut apabila orang yang dicintai itu tertimpa bahaya. Takut andai sang wanita pujaan hati menangis dan terluka. Aduhai bukan main. Aku bersyukur wanita itu, siapa namanya?" Tuan Dmitry berusaha mengingat. "Hmm, Katty .... Dia meninggalkanmu. Aku senang itu. Dan yang lebih membanggakan adalah ketika melihat kinerjamu sama sekali tidak goyah. Aku tahu kau mencintainya. Tapi percayalah pada orang tua ini, Sam. Jatuh cinta hanya membuatmu tidak berdaya. Karena itu, aku ingin dua firma ini merger. Kemudian kau yang duduk di kursi managing partner. Hussein tetap di sana tapi aku akan membatasi geraknya. Sial aku terlanjur sayang pada anak itu. Bayangkan, Nak. Aku mengambilnya dari Afghanistan sejak usia 10 tahun. Mana mungkin tidak ada cinta yang tumbuh di sini," akunya sambil menunjuk dada, "aku ingin dia tetap berada di bawah kendaliku kemudian ia sadar dan kembali ke jalan yang lurus. Itu saja. Dan oh, ketika dua firma ini telah berhasil merger, aku berencana akan membuka cabang di beberapa negara lain. Aku ingin paling lambat enam bulan untuk semua urusan ini diselesaikan. Kau yang urus, Sam," ucap Tuan Dmitry yang berarti juga perintah harga mati untuk Sam.

Di Tepian Musim Semi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang