xxi| twenty-first

1.4K 288 20
                                    

➻ Ketika Jimin menghampiri kelas sebelah di waktu istirahat, Taehyung murung dan memberi aura hitam di mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika Jimin menghampiri kelas sebelah di waktu istirahat, Taehyung murung dan memberi aura hitam di mejanya. Biasanya si Kim akan menempeli Jimin setiap waktu dan bertingkah aneh seperti memohon pada awan atau berbicara pada pohon. Tapi kali ini, Taehyung diam seribu bahasa.

Jimin menyodorkan susu kotak, Taehyung mengembuskan nafas dan meminumnya dengan nelangsa.

"Kau bilang kau ikut ekskul vokal, Jimin."

"Tidak lagi," gumam Jimin merasa bersalah. Seharusnya dia mengatakan ini sejak awal. "Aku butuh olahraga Tae. Badanku gembul begini."

"Gembul dari mana... Kurus begitu. Wajahmu saja yang chubby."

"Yah, memang. Maafkan aku, oke?"

Taehyung melempar tatapan sekilas, sebelum mengubur kepalanya diantara kedua lengan. Tak bergerak sampai lima menit kemudian.

"Taehyung... Aku minta maaf. Seharusnya aku memang memberitahumu soal ini. Aku hanya berpikir, kau pasti sibuk dengan kegiatan basket dan urusan klub dance ini bukan sesuatu yang penting. Tetapi tetap saja itu egois. Lagipula, kita sudah berjanji untuk saling cerita jika ada sesuatu... Jadi... Taehyung ayolah. Maaf..."

Di detik yang ke sepuluh, Taehyung mengangkat wajahnya. Berhadapan dengan si sahabat yang meringis terpaksa.

"Kemarikan ponselmu."

"Eh--? Untuk ap--"

"Sudahlah, sini."

Tangan mungil pemilik marga Park merogoh ke dalam kantung. Membawa keluar ponsel dengan gantungan lonceng dan menyerahkannya ke mata tajam di hadapannya. Taehyung menggerakkan jemarinya cepat. Beberapa menit dalam keheningan sampai akhirnya dia mengembalikannya lagi.

"Kamu ngapain sih?"

"Cuma meminta kontak Hoseok sunbae di grup dance-mu kok. Terimakasih Jimin!"

Jimin melongo. Berkerut heran dibawah senyum kotak milik Taehyung.

"Lalu soal permintaan maafnya?"

"Maaf apa?"

Oke. Dengan begini berarti masalahnya selesai. Jimin mengangkat ujung bibir, membalas senyuman dengan mata yang menyipit manis.

"Terus nanti aku menemanimu ke klub ya! Aku menunggu diluar saja tidak apa-apa deh."

"E-eh? Baiklah."[]

⏤ heartbeat // namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang