xliv| forty-fourth

1K 210 20
                                    

➻ Waktu menunjukkan pukul tujuh malam ketika Hoseok mengecek jam di pergelangan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Waktu menunjukkan pukul tujuh malam ketika Hoseok mengecek jam di pergelangan tangan.

Hoseok mematahkan sumpitnya, lalu melipatnya dan membungkus ke dalam alumunium sisa ramyeon supermarket. Ada satu yang kecil di sini, tepat di ujung jalan. Walaupun Hoseok memaksa untuk membayari, Taehyung bersikeras untuk mengeluarkan uang jajannya sendiri. "Aku makannya banyak," begitu alasan si pemuda Kim. Dan Hoseok terkejut karena dia memang punya selera makan yang cukup unik (ramyeon dengan telur, sosis, kimchi dan keju parut, dilengkapi nasi kepal rasa tuna mayo).

Pantai ini adalah jenis dengan pasir putih dan banyak rumput laut, berserakan di mana-mana. Jung Hoseok duduk di atas salah satu batu, mengamati si adik kelas yang memasukkan tangannya ke dalam kantong celana, jauh di depan. Angin laut yang menerpa wajah Taehyung membuat rambut halusnya berkibar, berikut dengan seragam yang terkadang menyingkap sepetak kulit di torso berwarna tan. Hoseok mengamati bagaimana Taehyung menutup penglihatannya, merasakan dinginnya angin pantai, maupun aroma asin dan pendar cahaya dari lampu kapal maupun bintang.

Kim Taehyung yang manis, terlalu indah bagi seorang manusia.

"Kita harus pulang, Taehyungie," Hoseok berteriak. Memecah debur ombak yang pasang. Taehyung memutar kepalanya, mengerjap pada Hoseok dengan kerutan di dahi.

Taehyung berbalik, berjalan ke arahnya. Alih-alih pulang, ia malah menyamankan diri pada pasir, tepat di sebelah Hoseok. Memeluk kedua kaki dengan kepala yang bertumpu pada lutut. Menatap lurus ke arah laut.

"Sunbae," suaranya berat, sedikit sendu khas Taehyung. Hoseok tersenyum padanya.

"Ya, Taehyung?"

"Apa kau bahagia?"

Garis datar yang tegas ganti menghiasi wajah, menghapus lesung di sudut bibir yang lebih tua. Hoseok berdebar sesaat, merasa tertangkap basah atas kejahatan yang ia sembunyikan.

Ia menghela nafas, "Aku bahagia, tentu saja. Hari ini aku merasa senang."

"Benarkah?" Taehyung menoleh padanya, kepala sedikit tersembunyi di lipatan tangan, mata rusanya menelanjangi Hoseok dari balik bulu mata. "Tapi kenapa ya, rasanya Sunbae seperti memalsukan semuanya."

Kim Taehyung, orang asing yang berhasil menemukan ia di dalam sebuah labirin berlabel kebahagiaan. Hoseok tidak membalas. Tidak dengan nafas yang tersekat dan keheningan yang ia terima. Hoseok tidak bisa mendengar, melihat, ataupun merasa apapun untuk sesaat. Tenggelam dalam pikirannya sendiri untuk waktu yang cukup lama.[]

⏤ heartbeat // namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang