⏤ heartbeat // namgi

xlviii| forty-eight

➻ Namjoon mampir di sevel untuk mencomot bento ayam telur, mengingat ia belum makan sejak pulang dari sekolah. Menyadari betapa laparnya dia, seharusnya Namjoon menawari Yoongi makan sebelum berpisah tadi. Sekarang ia merasa bersalah membayangkan Yoongi yang pulang larut malam; perut kosong dan sendirian.

Sungguh tak bertanggung jawab.

Namjoon merogoh receh di sakunya dalam-dalam, mengesah lega karena uangnya begitu pas dengan harga. Si pemuda Kim buru-buru keluar dari sevel, membuka password ponsel dan mengetikkan pesan untuk dikirimkan ke partner musiknya.

Yoongi sunbae(♥ω♥*)
Sunbae, maaf aku lancang sekali. Seharusnya aku menawarimu makan dan mengantarkanmu pulang, sungguh tak tahu adat. Besok aku akan mentraktirmu makan di kantin. Sepuasnya. Sepertinya uang makanku bulan ini akan cair besok dan kau tidak perlu khawatir akan biayanya. Bagaimana?

Meringis, Namjoon melesakkan ponselnya kembali ke dalam kantong dan berjalan menuju parkiran. Melangkahi sadel sepeda kuningnya dan menggowes pulang.

✧✧✧

➻ Yang pertama kali dilihat Namjoon adalah sandal rumah. Lebih kecil dua nomor dari kakinya, tersebar dengan satu terbalik dan pasangannya yang terpental satu meter dekat pintu. Namjoon mengernyit dan membuka sepatu. Menatanya rapih-rapih bersama dengan sandal kuning di rak sepatu.

"Jungkook-ah? Apa kamu disini?"

Namjoon berjalan ke dapur. Melongok dari satu ruangan ke ruangan lainnya pada apartemennya yang begitu kecil dan sempit. Ia membuka plastik dan memanaskan bento ke dalam microwave, sebelum pada akhirnya masuk ke dalam kamar gelap-pengap karena jendelanya tidak dibuka seharian.

Jungkook tertidur di kasurnya. Melintang, dengan posisi tengkurap aneh seperti orang patah tulang. Namjoon tersenyum dan menyalakan lampu. Mengganti seragamnya dengan kaos belel serta celana training kumal untuk tidur.

"Hawo, hyung..." Jungkook menguap, terduduk, dan begitu lucu dengan rambut sarang burung. Piyamanya terpelintir dengan kancing di sisi tubuh. "Kok baru pulang?"

"Aku tadi jalan-jalan," Namjoon tersenyum. Merapikan rambut yang lebih muda. "Maaf ya. Lagipula, kenapa kamu disini? Kau seharusnya ada di flatmu sekarang."

"Wonwoo hyung menginap di rumah teman." Jungkook menggaruk punggung, mata terbuka setengah. "Sepi rasanya di rumah sendirian. Jadi aku akan menginap disini. Boleh, ya?"

"Kau tidak perlu bertanya, Jungkookie," jawab yang lebih tua.

Jungkook nyengir, menampilkan gigi kelincinya yang lucu. "Terimakasih, hyung!" katanya. "Lalu, bau apa ini? Kau memasak?"

"Oh, tidak. Aku hanya memanaskan bento. Apa kau lapar?"

"Emm... Ya. Wonwoo hyung pergi sejak siang dan tidak ada makanan dirumah. Aku hanya makan nasi kepal dan susu pisang yang kubeli dengan uang jajanku tadi."

"Ah, kalau begitu makan saja bentoku. Aku tidak ingin kau sakit."

"Boleh, hyung?" Jungkook berbinar. "Lalu hyung sendiri bagaimana?"

"Ah, aku sudah makan. Banyakk sekali sampai aku kenyang," Namjoon menepuk perutnya yang ia buncitkan. "Rasanya mual deh lihat makanan lagi. Jadi kau makan saja, ya. Nanti mubazir."

"Wah, sayang hyung! Sayang sekali!" Jungkook menghambur ke pelukan dan mencium mata Namjoon dengan ciuman basah. Ia kemudian berlari ke dapur, dan Namjoon harus mencuci matanya yang berlumuran ludah dan berbau susu.[]

_____________________________________

Kemarin ane main twitter dan nemu fanart namgi yang bener-bener Heartbeat banget! Rasanya mau nangis aja deh liatnya, kayak terealisasikan gt huhu (╥╯﹏╰╥)ง♥

Ane lupa ini fanart punya siapa, but, sungguh banyak-banyak terimakasih uwu TT Bahkan ada sepeda Namjoon disitu :((( Melting sampe ke ubun2 pokoknya.