l| fiftieth

1K 201 40
                                    

➻ Taehyung dimabuk cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taehyung dimabuk cinta. Jimin yang kerepotan.

Kecerobohan pemuda Kim hari ini meningkat seratus delapan puluh derajat; mengingat ia telah terperosok masuk ke selokan, hampir terserempet bus harian, salah membawa buku pelajaran, meminum air dengan hidung, bertanya "kapan libur?" pada guru, menjatuhkan nampan makan siang dan menekan bungkus susu penuh semangat hingga celananya basah dan harus diganti dengan celana olahraga. Bahkan karena itu, Taehyung ditegur oleh pengawas siswa, lalu spontan menunduk sehingga kepala membentur hidung pemberi kuasa.

"Kau tidak tahu... Bagaimana rasanya..." Taehyung bertumpu pada gagang pel, menatapi cermin di kamar mandi. "Jung Hoseok. Jung Hoseok yang itu, menciumku tepat di hidung..." Taehyung mencicit dan memerah layaknya mobil damkar. Pandangannya kosong dan suaranya memuja.

Jimin mengesah kesal. Menyemprot cairan pembersih ke dudukan toilet di bilik ke lima. Mengencangkan masker dengan emosi. Tahan, Jimin. Taehyung sahabatmu.

Taehyung berputar, berdansa dengan gagang pel. "Kita berkendara..." nadanya seperti sudah diatur oleh sistem. "Aku naik motornya, memeluknya dari belakang. Memeluknya, bisa kau bayangkan itu? Aku diajak ke pantai di waktu malam, menatapi bintang. Jalannya berkilauan karena lampu kapal, lalu dipantulkan lagi dengan ombak hitam yang bergulung, berdebur menghantam karang." Taehyung cekikikan lagi, memeluk pel dan membawanya anggun mengitari toilet pria.

"Pasti dia mencintaiku kan? Oh... Ya Tuhan Park Jimin, bagaimana kalau dia nanti melamarku? Aku belum siap."

"Apa kau ingin mengepel?"

"Toilet ini terlalu romantis untuk dipel."

"Maka berikan padaku!"

Jimin mengerjakan semuanya, sedangkan yang lebih muda hanya duduk dan berceloteh tentang betapa tampannya Hoseok. Baik, sopan, tegas, berwibawa...

Taehyung terus bertingkah seperti orang idiot, bahkan saat mereka selesai mengerjakan hukuman dan berjalan menuju kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Jimin berniat mandi. Ia bau, lelah, dan capek menghadapi Taehyung si pujangga dadakan. Namun ia khawatir kalau-kalau si pemuda Kim mendorong seseorang dari lantai tiga.

"Ow!"

Tuh, kan!

Taehyung terjengkang, yang ditabrak mengernyit, berdiri menjulang di hadapan mereka. Jimin harus membungkuk meminta maaf, tetapi Taehyung hanya melongo dan terlihat syok. Terdiam tanpa berkata.

"Tolong, hati-hati," Seokjin berucap dingin. Sang ketua OSIS meninggalkan mereka berdua dengan langkah berderap yang tegas, tanpa melihat ke belakang.

Taehyung merasa dilempar kembali ke kenyataan.[]

⏤ heartbeat // namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang