Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
➻ #Fakta5 Kim Taehyung adalah seorang pejuang cinta.
Namjoon segera menjejalkan informasi itu ke dalam otaknya kala menyadari situasi yang tengah terjadi. Hoseok menempelinya sepanjang pelajaran waktu itu, bertanya apakah Namjoon baik-baik saja atau mengapa dia bisa terlibat urusan dengan adik kelas. Namjoon hanya meringis dan menggeleng karena dia tahu bukan dirinyalah yang perlu dikhawatirkan.
Jam pelajaran selesai dan Namjoon bergegas menuju tempat kerjanya. Setelah memberi salam sejenak kepada Hoseok di ruang latihan dance, Namjoon mengambil jalan pintas di lorong yang sepi untuk mengambil sepedanya yang terparkir di belakang sekolah. Dan anehnya, telinga rubahnya menangkap sebuah suara isakan.
"Siapa itu?!" seru Namjoon. Kim Taehyung muncul dari balik bayangan, dengan mata memerah dan ingus yang belum di lap.
"Apa kau punya tisu?" suara Taehyung terdengar serak dan parau, bahkan untuk anak seumurannya. Namjoon merogoh kantong celana dan menyerahkan sapu tangan. Taehyung menerimanya dengan nelangsa.
"Maafkan aku," ucap Namjoon. Walaupun hal itu tak berarti apapun. "Aku sama sekali tak menduga dia akan berbicara seperti itu. Biasanya, eh, dia selalu baik."
Bibir Taehyung bergetar, namun dia mengusak matanya keras-keras. "Tak apa, dia toh memang tak mengenalku," katanya.
"Kau tidak pulang?"
"Latihan," gumam yang lebih muda. "Tim kami masuk ke turnamen besar, kami digojlok setiap hari. Yah, walaupun aku tidak pernah turun ke lapangan, aku cukup cakap di three point dan--"
"Tunggu sebentar! Kau dari klub basket?!"
Taehyung mengerjapkan matanya, heran dengan respon antusias Namjoon. Namun dirinya tetap mengangguk.
Bohlam di kepala Namjoon bersinar terang.
"Kalau kau mau membantuku, akan kukenalkan Hoseok padamu. Bagaimana?"[]
