xxix| twenty-ninth

1.2K 253 38
                                    

➻ Hoseok itu seksi, memang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hoseok itu seksi, memang. Tapi tidak di mata Dawon.

Dawon tak habis pikir, mengapa banyak gadis dan--wow!--pemuda nyeleneh mengagumi adiknya yang berwajah kuda dan bergigi besar itu. Hoseok itu jelek, tidak setampan solois Dean yang menjadi tambatan hati.

Terlalu baik. Terlalu alay. Terlalu bodoh. Terlalu cengeng. Terlalu pengecut. Terlalu berisik. Terlalu sopan dan terlalu terlalu yang lainnya.

Datar sekali si Hoseok itu, enggak ada gregetnya jadi cowok.

Itulah mengapa Dawon mengernyit jengkel ketika Hoseok menjemputnya di bandara hari itu. Memakai motornya, pula.

Apa dia tidak bisa berpikir kalau Dawon membawa 2 koper mengingat masa pertukaran pelajar miliknya telah selesai?!

"Kemana otakmu?! Bagaimana caranya aku membawa ini semua?"

Barulah Hoseok tersadar.

"Yah, Papa keluar kota. Dan Bum-ssi mengantar Ryujin dan Mama karyawisata."

"Kau bisa membawa mobil milik mama kan!"

Hoseok menggaruk tengkuk, bergumam ragu-ragu, "aku tak terpikir sampai kesana."

Ya Tuhan... Rasanya Dawon ingin merebus Hoseok dan menghidangkannya untuk makan malam.

Sore itu, Dawon menelpon taksi. Melempar koper-kopernya ke bagasi berikut menghempaskan tubuh ramping di sebelah kursi pengemudi. Tak menghiraukan Hoseok yang memanggilnya frustasi.[]

⏤ heartbeat // namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang