Hari keenam dibandung
Iqbaal, Aldi dan Kiki sedang berbincang-bincang di sebuah café, karena sekarang adalah jam istirahat Iqbaal. Dan mereka memilih pergi ke cafe favorit Iqbaal di Bandung
"Dua hari lagi ya kita balik?" Tanya Aldi memastika kepulangan mereka
"Besok hari apa emang?" Iqbaal bertanya balik
"Umur lo berapa si Baal? Kok udah pikun, gue aja masih punya ingatan yang baik" Celetuk Kiki
"Ya gue nanya bang, Cuma buat mastiin doang. Emang besok hari apa bang?"
"ckckck Iqbaal Iqbaal. besok kan hari—harii..... Mmm hari apa ya?" Kiki berpikir sejenak dan "besok hari apa Di?" Kiki malah bertanya pada Aldi
Aldi menepuk jidatnya dan menghela nafasnya "Besok hari Jum'at" Ucap Aldi dengan Kesal
"Jum'at kan sekarang Di" Ucap Iqbaal membenarkan
"Itu lo tau Baal, ngapain lo nanya begooo" Kesal Aldi
"Ya kan gue Cuma ngetes doang. Dan ternyata kedua solid gue ini punya ingatan yang buruk ya" Ucap Iqbaal meremehkan
"Serah dah. Balik lagi ke tangtop, pertanyaan gue belum di jawab tadi" Ujar Aldi
Kiki dan Iqbaal menahan tawa karena mengetahui Aldi sedang tidak becanda dan ia tidak sadar bahwa ia menyebutkan sebuah kata yang membuat semua orang melirik ke arahnya
"Malah ketawa. Lo berdua ngetawain apa? Huh?" Aldi tidak sadar ada banyak pasang mata yang menatap ke arahnya. Ada yang menatap aneh, jijik dan lainnya
"Engga, Gapapa" Ucap Kiki yang masih berusaha menahan tawanya
"Kenapa si?" Tanya Aldi yang mulai heran. Lalu ia mengalihkan pandangannya ke sekitar dan melihat hampir semua pasang mata melihatnya
"Maaf mas, mba ada apa ya? Kok pada ngeliatin saya? Ada yang aneh?" Tanya Aldi dengan PD nya
"Ada juga mas nya yang kenapa? Ngomong ngomongin tangtop" Ucap salah seorang pelanggan wanita yang duduk tak jauh dari meja Aldi dkk
"What? Tangtop? Mba kalo ngomong jangan sembarangan dong. Ga sopan banget ngomongin kaya gituan. Iya saya tau mba punya tangtop tapi gausah di omongin juga kali mba" Ucap Aldi ngawur
"Dih malah nyeramahin saya. Orang mas nya juga ngomongin tangtop" Sewot wanita tadi
"Jangan nuduh mba. Fitnah lebih kejam dari pemerkosaan mba"
"Udah udahh. Maafin temen saya mba, dia emang agak sengklek gitu otaknya mba" Lerai Iqbaal
"Aduh. Sakit bego, ngapain lo jitak kepala gue?" Protes Kiki ketika Aldi menjitak kepalanya
"Dia kan ga berani sama gue bang" Ucap Iqbaal yang tau bahwa Aldi kesal padanya karena sudah mengatainya 'Sengklek' namun ia melampiaskannya pada Kiki
"Anjir. Gue dijadiin pelampiasan gitu?" Tanya Kiki yang tau maksud Iqbaal
"Iya. Gue Cuma jadiin lo pelampiasan doang bang. Kaya si Sarah" Ujar Aldi serius
"Yeeh sok tau lo. Gue bilangin ke Sarah lo. Udah manggil nama doang ga pake embel-embel Kakak lagi"
"Fakta bang. FAKTA" Ucap Aldi dengan serius memancing emosi Kiki
"Maksud lo apa huh?" Tanya Kiki yang mulai emosi
"Heh udah udah. Kok jadi serius gini si?" Iqbaal mencoba mencairkan kembali suasana
"Bang Kiki aja yang ga percaya sama gue. Gue kan ngomong sesuai fakta Baal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Solehah [Completed]
FanfictionSeorang Iqbaal Dhiafakhri yang terjerumus dalam dunia hitam karena merasa bersalah atas kebodohannya di masa lalu membuat seorang gadis berumur sembilan belas tahun harus merelakan masa remajanya hanya untuk menuntun dirinya kembali ke jalan yang be...