Laporan oh laporan😌
_______
"Jawab pertanyaan bunda, kenapa kamu ngelakuin itu semua?" Tanya Rike memaksa"Ngelakuin apa bun?" Tanya Iqbaal yang tak ada takut takutnya
"Pura pura ga tau lagi. Dasar otak ayam" Desis Fahri
"Jawab Iqbaal!" Bentak Heri yang sudah kesal dengan anaknya hingga Iqbaal tersentak karena kaget, bukan hanya Iqbaal, Fahri pun ikut tersentak karena kaget mendengar suara Heri yang cukup lantang
"Iya yah, bun. Ini Iqbaal jawab" Iqbaal menghela nafasnya sejenak "Jadi Iqbaal ngelakuin itu sengaja cuma mau buat rekor bun, yah. Dan Iqbaal berhasil, yeeee. Iqbaal hebat kan" Lanjutnya dengan sorak ria pada akhir ucapannya
"Hebat pala lu peang. Euh kalo bukan sodara kandung udah gue cemplungin lo di kali baal" Kesal Fahri yang mendengar jawaban jari Iqbaal
"Jawab yang bener Iqbaal, jangan main main" Omel Rike
"Beneran bunda. Iqbaal jujur kok, kan bunda slalu ngajarin Iqbaal buat ga jadi pembohong dan Iqbaal emang beneran jujur bunda, Iqbaal sama Aldi udah ngerencanain itu semua. Buat mecahin rekor bun. Kan sekali kali kita dalam sehari itu jailin temen jangan satu dua orang doang. Bosen, apalagi orangnya itu lagi itu lagi" Jawab Iqbaal dengan tenang seperti tidak ada beban membuat orangtua dan Sodaranya semakin kesal terhadapnya
"Terus apa faedah nya Iqbaaaaalll" Kesal. Rike benar benar kesal pada Iqbaal, jika bukan karena sayang. Mungkin ia sudah menyiksa Iqbaal dari tadi
"Faedah nya, rekor itu terpecahkan bunda" Jawab Iqbaal enteng
"Kamu bilang bunda slalu ngajarin kamu untuk tidak menjadi pembohong dan kamu sudah menerapkan itu. Bukannya bunda sama ayah udah ngajarin kamu buat ga bandel, ga nyusahin orang, ga nakal kan baal? Terus kenapa sampe sekarang ga kamu terapin? dari dulu slalu aja buat ulah" Ucap Heri yang sudah menahan amarahnya dari tadi
"kalo itu ga bisa yah. Udah bawaan orok, Iqbaal ga bisa kalo sehari ga jail" Jawab Iqbaal dengan tampang watadosnya
Rike terus mengusap dadanya yang sedari tadi naik turun dengan cepat. Karena menghadapi Iqbaal haruskah extra sabar "Baal, jangan kaya gitu lagi bunda mohon sama kamu. Jangan bikin bunda sama Ayah malu" Ucap Rike lirih, karena sudah tak tau harus bagaimana lagi menghadapi anaknya ini. Dengan emosi tidak akan membuat Iqbaal kapok
"Maafin Iqbaal ya bun. Iqbaal ga maksud bikin bunda malu kok. Kalo bunda cape ngadepin Iqbaal, mending bunda diemin aja Iqbaalnya, gapapa. Dadipada bunda kesel kan" Ucap Iqbaal menghampiri Rike lalu merangkul bahu ibundanya dan mengelusnya dengan lembut
Namun perlakuan Iqbaal tak membuat Rike tenang, Justru malah membuatnya semakin ingin meledak. Rike beranjak dari tempat duduknya menepis tangan Iqbaal yang terus mengelus bahunya dengan lembut, lalu pergi dengan menghentakkan kaki dengan dada yang naik turun
"Kok bunda pergi si?" Tanya Iqbaal dengan polosnya
"Ide kamu oke juga baal, oke bunda bakal diemin kamu. Bunda ga bakal urusin urusan kamu lagi" Sahut Rike
Buru buru Iqbaal langsung berlari menghampiri Rike dan memeluknya dari belakang "Jangan gitu dong bunda. Iqbaal ga bisa diginiin. Jangan diemin Iqbaal ya bun. Pliiisss, bunda sayang kan sama Iqbaal? Iqbaal sayaaaang bangeett sama bunda. Jangan diemin Iqbaal ya" Pinta Iqbaal dibalik tubuh Rike
Hati Rike tersentuh. Ia tak bisa marah pada anaknya itu, apalagi jika Iqbaal sudah mengatakan bahwa ia mencintai dirinya, ibundanya. Tangannya mengusap lembut tangan Iqbaal yang melingkar di perutnya "Jangan kaya gitu lagi ya baal" Gumam Rike berbicara pada Iqbaal. Iqbaal menggeleng dalam pelukan Rike "Iqbaal ga janji bunda. Ini Iqbaal, iqbaal yang ga bisa jadi orang lain" Jawab Iqbaal
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Solehah [Completed]
FanficSeorang Iqbaal Dhiafakhri yang terjerumus dalam dunia hitam karena merasa bersalah atas kebodohannya di masa lalu membuat seorang gadis berumur sembilan belas tahun harus merelakan masa remajanya hanya untuk menuntun dirinya kembali ke jalan yang be...