Ketika Iqbaal meninggalkan Mereka -Aldi dan Kiki- untuk menyuruh (Nk) masak, Aldi teringat sesuatu. Ia ingat komentar Bela di postongannya yang menyuruh Aldi untuk mengecek DM nya. Buru-buru ia meraih HP nya
"Kenapa Di?" Tanya Kiki heran melihat Aldi
"Engga bang, gue baru inget tadi kan si bela nyuruh gue ngecek DM" Ucap Adi jujur
"Oh yang di komentar itu ya" Tebak Kiki
"Iya" Jawab Aldi singkat lalu ia beralih pada layar handphonenya
'Di gue minta WA lo' itu lah yang ia lihat setelah ia mengecek DM nya dari Bela
"Apaan di?" Tanya Kiki ketika melihat ekspresi Aldi yang melongo sambil memerhatikan Handphonenya. Aldi mengalihkan pandangannya pada Kiki namun ekspresinya masih sama
"Bela minta nomor WA gue bang"
"Lah? Ngapain?"
"Ga tau gua. Apa ini ada hubungannya sama Iqbaal ya?"
"Man ague tau. Tapi bisa jadi sih di"
"Gimana nih bang? Kasih ga?" Tanya Aldi meminta pendapat
"Ya terserah elo. Nomor nomor lo, kenapa jadi nanya ke gue"
"Ya kan gue minta pendapat lo bang. Menurut lo kasih apa engga nih"
"Terserah"
"Yaudah gue kasih deh" Ucap Aldi lalu mengetikkan nomor WA nya
"Udah?" Tanya Kiki memastikan dan hanya di jawab oleh anggukan oleh Aldi
'Ting' Suara Handphone seseorang berbunyi, dan ternyata itu adalah HP nya Aldi
Aldi membuka pemberitahuan yang ada ternyata itu berasal dari WhatsApp. Nomor yang tidak ia kenal mengirimkan pesan kepada Aldi
Di ini gue bela
Oh iya bel. Gue save ya
Iya di. Oh iya, gue boleh minta nomor WA nya Iqbaal ga?
Buat apa bel? Nanti gue ngomong dulu deh sama Iqbaal nya ya
Sekarang aja di, pliss. Gue minta ya
Aldi hanya me-Read pesan terakhir yang bela kirim. Ia tak tahu harus apa, karena tak mungkin ia langsung memberikan Nomor WA Iqbaal tanpa ijin dari Iqbaalnya sendiri. Buru-buru ia mematikan data telponnya dan meletakan kembali Hp nya ke atas meja
"Siapa Di" Tanya Kiki yang daritadi memerhatikan Aldi
"Bela bang"
"Bela? Ngechat apa dia?"
"Minta WA Iqbaal"
"Terus lo kasih?" Tanya Kiki dengan syok
"Engga lah"
"Terus lo bales apa?"
"Gue bilang nanti gue ijin dulu sama Iqbaal terus dia pengennya sekarang. Yaudah gue Read aja doang"
"Ohh bagus deh" Ucap Kiki lega
"Bagus apa bang?" Tanya Iqbaal yang baru saja tiba di hadapan Kiki dan Aldi
"Eh engga baal. Gapapa" Jawab Kiki santai
"Mas, Bang Kiki, Aldi Makanannya udah siap. Makan dulu yu" Ucap (Nk) yang tiba-tiba muncul
"Yeah, Akhirnya makan juga" Ucap kiki semangat
"Ayo Di makan dulu" Ajak Iqbaal kepada Aldi
Suana makan malam saat itu hening, tak ada yang berbicara satupun karena mulut mereka tengah sibuk mengunyah makanan
"Baal. Bela ngechat gue" Ucap Aldi ketika ia sudah meneguk Air di gelas membuat Iqbaal tersedak makanan hingga terbatuk-batuk "Uhhuk uhhuk" Buru-buru (Nk) menyerahkan gelas berisi air pada Iqbaal
"B aja kali baal" Celetuk Kiki yang melihat reksi Iqbaal
"Ngechat apa di?" Tanya Iqbaal pada Aldi tak menghiraukan Kiki
"Minta nomor WA lo" Ucap Aldi dengan sangat pelan namun dapat di dengar oleh semuanya
"Buat apa?" Tanya Iqbaal lagi
"Ga tau juga gue"
"...."
"Jadi kasih ga nih? Boleh ga gue kasih nomor lo ke Bela? Gue yakin tuh anak pasti bakal maksa gue"
"Yaudah kasih aja"
"Hah? Serius lo baal?" tanya Kiki tak percaya pada keputusan Iqbaal
"Iya. Cuma nomor kan?" Ucap Iqbaal enteng
"Tapi kan lo tau sendiri Baal- Ah yaudah lah terserah lo" Ucap Kiki kesal
"bener ya. Gue kasih nih" Ucap Aldi memastikan
"Hmm" Jawab Iqbaal dengan deheman
"Emang Bela itu siapa?" Tanya (nk) dengan sangat hati-hati
"Bela itu cewe yang ud- Aww sakit bego . anjir siapa yang nginjek kaki gue si?" Ucap Aldi kesakitan karena Kakinya di injak oleh seseorang
Aldi mengarahkan pandangannya ke depan tepat ke arah Iqbaal karena posisi mereka yang berhadapan. Aldi bergidik ngeri melihat tatapan yang di berikan oleh Iqbaal. Tatapan yang dapat membuat nyali seorang Tuan Maldini ciut. Aldi menelan salivanya dengan susah payah
"Cewe yang ud- Apaan di?" Tanya (nk) penasaran
"Mmm cewe yang udah maksa gue buat ngasih nomor WA nya Iqbaal (nam)" Ucap Aldi dengan sedikit gemetar
"Hah?" (nk) mengerutkan dahinya karena bingung dengan ucapan Aldi. Dan Aldi hanya menunjukan cengiran kudanya
"Seriusan gua. Tadi dia maksa gue, kan gue bilang gue mau ijin dulu sama Iqbaal. Eh dia maksa katanya sekarang aja, yaudah gue Read doang" Ucap Aldi dengan Jujur membuat (nk) percaya padanya
"Ohh gitu" (nk) hanya ber-Oh ria mendengar penuturan Aldi
Aldi beranjak dari duduknya dan berjalan menuju sofa dan mengambil HP nya berniat akan mengirimkan nomor Iqbaal pada Bela
"Astaga. Spam banget anjir" Ucap Aldi syok saat melihat Bela mengirimkan pesan pada Aldi sangat banyak
'Anjir di Read doang
'Di'
'Di gue minta WA nya Iqbaal'
'Pliiss di'
'Di, Mana?'
'Aldi'
'helooo'
'Tuan Maldini yang terhormat saya ingin meminta nomor WA nya Iqbaal dong'
'Aldi bales'
'Bales dong di'
'A'
'L'
'D'
'I'
'BALES'
'Aldi bales plisss'
Ya seperti itu lah isi pesan yang bela kirimkan pada Aldi membuat Aldi geleng-geleng kepala melihatnya. Buru-buru Aldi mengirmkan nomor Iqbaal pada bela untuk menghindari spam chat dari bela lagi. Dan pesan terakhir yang Aldi kirimkan hanya di baca oleh Bela
"Gila ni orang. Ada butuhnya aja sama gue" Gerutu Aldi ketika melihat pesannya hanya di Read oleh bela
"Kenapa Di" Tanya Iqbaal yang baru saja datang dan melihat wajah Aldi yang tak sedap untuk di pandang
"Si Bela Baal. Nyepam gue, eh giliran gue udah kirim nomor lo Cuma di read doang, parah. Ga bales apa-apa lagi, ga ada terimakasih nya banget sama gue" Ujar Aldi dengan Kesal
"kan emang tujuannya itu di. Kaya ga tau dia aja lo"
"Yaudahlah bodo amat. Lain kali ga bakal gue bantu lagi tu orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Solehah [Completed]
FanfictionSeorang Iqbaal Dhiafakhri yang terjerumus dalam dunia hitam karena merasa bersalah atas kebodohannya di masa lalu membuat seorang gadis berumur sembilan belas tahun harus merelakan masa remajanya hanya untuk menuntun dirinya kembali ke jalan yang be...