27

15.6K 583 40
                                    

Iqbaal membuka kancing kemeja yang ia kenakan satu persatu sambil terus menatap (nk). Menegerti dengan kode dari Iqbaal, (nk) membuka kerudung yang ia pakai, lalu membantu Iqbaal untuk membuka satu persatu kancing kemeja Iqbaal

"Peka banget si?" Ucap Iqbaal gemas sambil menciumi pipi (nk)

Selagi (nk) membukakan kancing kemejanya, tangan Iqbaal juga bekerja untuk menurunkan resleting baju gamis (nk) yang letaknya ada dipunggung (nk). Setelah selesai, ia membuka resleting celana nya dengan sesekali mencari kesempatan untuk mencium istrinya

Setelah selesai, mereka membuka baju mereka masing masing. Di tubuh Iqbaal tinggal tersisa celana kolor yang masih melekat dan di tubuh (nk) tersisa celana dan BH

Iqbaal berjalan ke arah saklar lampu lalu mematikan lampu kamarnya, tak lupa ia juga memastikan jendela tidak ada yang terbuka sebelum itu. Setelah itu ia menghampiri (nk) kembali dan langsung melumat bibir (nk) dengan rakus membuat (nk) yang belum siap terlonjak kaget

Tangan Iqbaal tak tinggal diam. Yang tadinya melingkar di pinggang (nk) kini Tangannya merayap ke atas untuk membuka kain yang masih menutupi payudara (nk) dan membuangnya ke sembarang arah. Lalu tangannya beralih untuk membuka celana pendek yang (nk) gunakan, dengan sekali gerakan celana pendek sekaligus celana dalam (nk) di lorotkan tanpa melepas pangutan mereka. Merasa tak adil, (Nk) juga tidak mau kalah. Ia membukakan kolor yang masih melekat di tubuh Iqbaal hingga mereka sama sama telanjang

Iqbaal melepas pangutannya saat menyadari bahwa (nk) butuh oksigen. Nafas keduanya memburu, Iqbaal yang kini sudah dikuasai oleh nafsu tidak memberikan waktu lama untuk (nk) bernafas. baru beberapa detik, Ia langsung menyambar kembali bibir (nk). Merasa tak puas, akhirnya ciumannya turun ke leher jejang (nk), dilumat, di cium, di cumbu, hingga ia gigit kecil leher (nk) hingga tercetak dengan jelas tanda kepemilikan disana

(Nk) hanya bisa pasrah, tangannya masuk menelusup ke rambut Iqbaal. Sesekali ia mendesah karena permainan suaminya itu. Ciuman Iqbaal tak cukup disitu, bibirnya turun lagi dan tepat di hadapan kedua buah dada (nk) Iqbaal langsung menyambarnya, melumat buah dada itu membuat (nk) terus bergerak dengan gelisah. Tangan kanan Iqbaal bekerja untuk meremas buah dada (nk) yang sebelah kiri

oOo

Setelah permainan panas mereka selesai. Iqbaal membaringkan tubuhnya di samping (nk), memeluknya dari samping sambil mencumbui leher (nk)

"(nam)" Panggil Iqbaal disela sela cumbuannya

"Iya" Sahut (nk) dan Iqbaal hanya menggelengkan kepalanya membuat (nk) merasa geli

"Mas, geli tau" Protes (nk)

"Baru geli, belum basah" Jawab Iqbaal santai

"Ih dasar"

"Ronde dua?" Tawar Iqbaal membuat (nk) terkekeh geli mendengarnya

***

Setelah dua minggu tinggal di rumah orangtuanya. Iqbaal memutuskan untuk kembali ke rumahnya lagi. Karena ia rasa tidak ada yang akan di lakukan oleh Cacha. Mungkin memang benar Cacha tidak punya rencana apapun. Jadi ia tak perlu khawatir, Cacha tidak akan macam macam pada Istrinya

Walau ia belum terlalu yakin. Tapi ini juga permintaan (nk) untuk pulang. (Nk) tak mau terus terusan merepotkan mertuanya

"Sayang. Kamu lagi ngapain si?" Teriak Iqbaal yang sedang berada di ruang tamu memanggil (nk)

"Lagi bikin teh manis buat kamu mas. Kenapa?" Sahut (nk) yang berada di dapur

"Jangan lama lama. Cepetan ke sini, aku udah kangen"

"Iya bentar mas" Tak lama (nk) keluar dari dapur dengan membawa gelas yang berisi teh untuk Iqbaal, lalu ia meletakan gelas itu di meja tepat di hadapan Iqbaal lalu ia ikut duduk di sebelah Iqbaal yang sedang memainkan ponselnya

Istri Solehah [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang