Ciee double up😊
Entah kenapa lagi pengen ngasih double aja buat kalian☺
Jangan bosan buat nungguin cerita ini yaaa😚Happy Reading👀
"Kalian beneran mau tinggal disini selama sebulan?" Tanya Rike memastikan. Ia cukup kaget dengan keputusan Iqbaal yang akan tinggal dirumahnya selama sebulan ke depan. Bukan ia tak senang. Tapi ia heran saja dengan berita yang tiba tiba sepeti ini
"Beneran bunda. Ngapain Iqbaal bohong. Kenap bun? ga boleh ya?" Jawab Iqbaal
"Bukan ga boleh sayang. Malah bunda seneng banget. Tapi ada apakah gerangan?"
"Engga papa bun. Iqbaal sama (nk) pengen di sini aja dulu buat sementara waktu"
Iqbaal sudah berbicara pada (nk) bahwa mereka harus menginap di rumah Rike terlebih dahulu. (Namakamu) saja heran mengapa Iqbaal tiba tiba mengajaknya menginap di rumah orangtuanya, apakah ini ada hubungannya dengan Cacha yang tadi siang datang ke kantornya? Sampai sekarangpun (nk) tak tahu apa alasannya
"Kenapa sih (nam), bunda penasaran deh" Tanya Rike beralih pada (nk). (Nk) menggelengkan kepalanya pelan seraya menggidikkan bahunya. Karena ia juga tak tahu kenapa
"Jadi boleh ga nih bun?" Tanya Iqbaal sekali lagi
"Iya boleh baal" Ucap Rike pasrah. Pasrah karena tak mendapat jawaban atas rasa penasaran nya
"Kamar Iqbaal masih ada kan? belum di asingkan kan?" Tanya Iqbaal sedikit bergurau
"Emang apaan diasingkan. Ada ada aja kamu, kamar kamu tuh slalu di bersihin tau ga sama bi Ati, walaupun kamu udah ga tinggal disini lagi" Sahut Heri yang sedari tadi hanya diam. Sebenarnya Heri tau ada yang disembunyikan oleh anaknya itu. Ia bisa melihat wajah Iqbaal yang terlihat khawatir, namun ia terus berusaha menutupi rasa khawatir itu. Tapi Heri masih bisa melihatnya
"Yaudah Iqbaal sama (nk) ke kamar dulu ya bun, yah" Ijin Iqbaal " Ayo (nam)" Ajak Iqbaal pada (nk). (Nk) mengangguk lalu menguti Iqbaal dari belakang
sesampainya di kamar, Iqbaal membaringkan tubuhnya dengan kaki yang masih menapak di lantai sambil merentangkan kedua tangannya
(Namakamu) duduk di samping Iqbaal, menatap suaminya yang tengah menatap langit langit kamar. Tiba tiba Iqbaal bangun gerakan cepat membuat (nk) terlonjak kaget melihatnya. Tangannya mengelus dada yang terasa bergemuruh karena kaget
"Eh kamu kaget ya. Maaf sayang" Ucap Iqbaal yang menyadari (nk) kaget karena ulahnya
"Iya gapapa mas. Kamu kenapa?" Tanya (nk)
"Mmm aku mau keluar dulu ya. Kamu disini aja sama bunda sama ayah. Kalo kamu ngantuk kamu tidur aja, jangan nungguin aku ya" Jawab Iqbaal sambil mengelus kepala (nk) dengan lembut. Lalu ia beranjak dari duduknya, belum sempat melangkah, tangannya sudah dicekal oleh (nk) seolah (nk) tak mengijinkannya untuk pergi
"Kamu mau kemana mas?" Tanya (nk) khawatir
"Aku mau keluar dulu sayang. Aku mau kerumah Aldi dulu. Gapapa ya" Ucap Iqbaal setenang mungkin
"Beneran? kamu ga bakal pergi ke club lagi kan?" Tanya (nk) yang terlihat takut suaminya akan pergi ke tempat terlaknat itu lagi. Karena Iqbaal terlihat sedikit stress jadi ia takut Iqbaal akan melampiaskannya dengan minuman seperti dulu
"Engga sayang. Kamu ga usah khawatir, kalo kamu ga percaya. Nanti kamu tinggal tanya aja sama Aldi. Aku ga bohong kok" Jawab Iqbaal dengan mengelus Pipi (nk) dengan gerakan yang sangat pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Solehah [Completed]
FanfictionSeorang Iqbaal Dhiafakhri yang terjerumus dalam dunia hitam karena merasa bersalah atas kebodohannya di masa lalu membuat seorang gadis berumur sembilan belas tahun harus merelakan masa remajanya hanya untuk menuntun dirinya kembali ke jalan yang be...