26

17K 651 23
                                    

Terimakasih kalian.. Barisan para mant- ehh Readers
Dan semua yang telah mendukung cerita saya😊

___________________
"Oooh iya iya gue ngerti" Ucap Babas sambil mengangguk anggukan kepalanya beberapa kali pertanda ia mengerti dengan penjelasan Iqbaal tentang Karel dan (Nk) yang di bantu oleh Kiki dan Aldi yang juga tahu tentang mereka

"Karel sempet ngancem gue bas" Ucap Iqbaal dengan tatapan kosong

"Ngancem ya?? Bentar deh! Oohh iya. Karel kemaren pernah cerita dia udah ngancem orang yang nikah sama cewe yang ninggalin dia itu, katanya cuma sebatas ngancem doang baal. Bukan apa-apa, dia kasian sama (nk). Tapi dia ga main main sama ancemannya, katanya kalo lo nyakitin (nk) lagi. Dia beneran bakal jauhin lo sama (nk)" Ucap Babas apa adanya

"Dia belum bisa move on dari (nk)?" Tanya Iqbaal

"Udah. Dia jatuh cinta sama Caitlin saat pertama kali mereka ketemu. Ya istilahnya cinta pada pandangan pertama lah. Dia udah ga punya perasaan apapun sama (nk), cuma dia miris aja denger kabar kalo (nk) harus menjalani hidup yang berat"

"Syukur deh"

"Eh iya baal. Masalah si Cacha, gue udah nyuruh anak buah gue tapi mereka gagal nyari informasi tentang Cacha. Ini pertama kalinya anak buah gue gagal. Tapi mereka yakin katanya kalo Cacha emang ga ada rencana apapun baal" Ucap Babas teringat sesuatu

Aldi dan Iqbaal saling melempar tatap, mereka teringat akan percakapan mereka tempo malam. Ada dua kemungkinan. Berarti, kemungkinan yang kedua yang mungkin terjadi bahwa Cacha memang menyukai Iqbaal, mungkin karena wajahnya yang mirip dengan Fahri

"Baru sekali kan? Coba aja lagi, siapa tau dia juga punya mata mata kan? Yang ada di sekitar kita mungkin? Jadi dia tau apa yang lagi kita rencanain buat dia. Gue yakin" Ucap Kiki serius dan penuh keyakinan

"Yeesss. Akhirnya bang Kiki yang waras balik juga" Celetuk Aldi sambil menonjokan kepalan tangannya ke udara

"Maksud lo apa? huh?" Tanya Kiki sewot tak terima dengan apa yang diucapkan oleh Aldi

"Ya gue seneng lah. Bang Kiki akhirnya bisa serius lagi, bisa bijak lagi" Jawab Aldi

"Assalamualaikum ya ahli kafe" Ucap seseorang yang baru saja masuk ke kafe Aldi. Ternyata itu adalah Bela

"Walaikumsalam" Jawab keempat pria itu dengan kompak

"Eh ada babas? apa kabar bas?" Sapa Bela pada Babas

"Baik. Lo sendiri gimana?"

"Gue lebih baik dong" Jawabnya dengan bangga

"Kalo hati? Gimana sam hati lo?" Tanya Babas lagi

"Untuk saat ini cukup baik lah. Eh baal, (nk) mana?"

"Ada di dapur. Sama bunda sama ayah" Jawab Iqbaal sambil menunjuk arah dapur

"Oh oke thanks ya. Gue mau ke mereka dulu" Kepergian Bela terus saja di perhatikan oleh Babas. Sampai sudah di telan tikungan pun, Babas masih mencari cari jejak Bela

"Udah kali Bas. Ngeliatinnya gitu amat. Aneh gue" Celetuk Kiki sambil mengusap wajah Babas dengan kasar membuat Babas kaget

"Tangan lo bau bang. Abis pegang apaan si?"

"Gue abis garuk garuk pantat, kebetulan gue tadi abis boker dan belum cebok" Canda Kiki

Bagaimanapun juga candaan Kiki membuat Babas sedikit mual. Dan ia hampir saja muntah, Kiki selalu menggodanya seperti ini dulu. Kiki memang tau kelemahan Babas, ia tidak bisa membicarakan hal hal yang jorok, kalau tidak ya seperti sekarang Babas akan merasa jijik dan berakhir dengan muntah muntah

Istri Solehah [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang