"Gila gue ga habis pikir ya. Tuh orang maunya apa sih? Belum ketemu aja tuh orang sama gue" Gerutu Kiki setelah mendengar cerita Iqbaal tentang Cacha. Aldi, Iqbaal dan Kiki sudah membuat janji untuk bertemu untuk membicarakan masalah Cacha
"Gue khawatir sama (nk) bang" Lirih Iqbaal
"(nk) bakal baik baik aja kalo Cacha ga ngincer dia baal. Jadi kita harus tau dulu apa tujuan Cacha" Ucap Aldi sambil mengetuk ngetukkan jari terlunjuknya ke meja yang ada di hadapannya
"Iya baal, bener. Kita harus cari tau apa yang lagi Cacha rencanain" Tambah Kiki
"Tapi gimana caranya?"
"Ah elah. Lo kan banyak duit baal, bayar orang aja buat nyelidikin si Cacha" Usul Aldi
"Jangan di. Takutnya kita bayar orang yang salah. Nanti kalo dia ngekhianatin kita gimana? Udah cukup gue di khianatin sama Sarah, jangan lagi di. Gue ga bisa diginiin. Ga kuat" Ucap Kiki dramatis
"Yee baper lu" Celetuk Aldi menoyor kepala Kiki
"Serius di. Kalo orang itu ternyata orang suruhan Cacha gimana? kalo dia orang terdekat Cacha gimana? Kita kan ga tau di. Kita harus cari tau sendiri" Ucap Kiki serius
"Gimana caranya bangke? Kita sama sama sibuk kali. Iqbaal sibuk ngantor, Lo sibuk kuliah, gue juga sibuk ngurusin kafe" Protes Aldi
"Iya percaya sama yang baru buka kafe mah" Sindir Kiki pada Aldi, karena Aldi baru saja membuka kafe yang sudah lama ia rencanakan. Hanya kafe biasa, tak terlalu mewah, hanya untuk tempat ngopi dan makanan sederhana saja
"Gue serius bang"
"Iya di iya. Gue juga serius kok, tinggal nentuin tanggalnya aja. Biar cepet sah"
"Dasar Kubel. Gagal asmara sama Sarah malah ngebuat lo jadi miring tau ga bang" Ucap Aldi dengan menatap Kiki dengan jijik
"Iya gue emang kurang belaian, belai gue dong di" Aldi semakin muak melihat Kiki. Padahal Kiki yang slalu serius jika membicarakan hal sepenting ini, tapi mengapa sekarang Kiki yang terus becanda? Apalagi menjadi bucin seperti itu
"Minta dibelai sana sama mimi peri. Ogah gue ngebelai lo, gue masih suci bang. Jangan ngotorin gue" "Kalian bisa serius ga sih?" Geram Iqbaal yang melihat Kiki dan Aldi
"Tuh si bangsul yang duluan baal" Adu Aldi
"Kan tadi gue udah bilang gue juga serius baal, tinggal nentuin tanggalnya aja" Ucap Kiki santai membuat Iqbaal emosi
terbukti dengan Iqbaal yang langsung menggebrak meja dengan sangat keras. Membuat Kiki dan Aldi terlonjak dan semua pengunjung pun Ikut kaget atas kelakuan Iqbaal. Iqbaal tak peduli dengan semua orang tengah menatap aneh padanya, ia terus memberi tatapan horor pada Kiki
Kiki menelan salivanya susah payah. Ditatap seperti itu membuatnya gugup dan salting "Maksud gue tuh gini loh baal" Kiki mencoba menetralkan degub jantungnya yang berpacu lebih cepat "Jadi maksud gue tuh tinggal kita susun rencana aja baal. Jadi- ya.. lo tau kan maksud gue" Lanjut Kiki dengan sangat gugup
"So? rencananya apa?" Tanya Iqbaal tanpa ekspresi dengan pandangan yang tak beralih pada Kiki membuat Kiki semakin gelisah
"Ga ada. Hehe" Jawab Kiki sambil nyengir kuda ke arah Iqbaal. Iqbaal membuang pandangannya ke sembarang arah. Mencoba meredam emosinya. Sahabatnya jika sudah becanda memang suka kelewatan Iqbaal harus memaklumi itu
"Woyy. Masih ngumpul ngumpul lo bertiga" Teriak seseorang yang tiba tiba datang dengan menepuk punda Aldi dan Kiki bersamaan. Lalu ia duduk di kursi sebelah Iqbaal
"Babas?" Ucap Ketiganya serempak
"Iya ini gue. kenapa? Makin ganteng kan gue?" Ucap orang yang di sebut babas itu dengan bangga
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Solehah [Completed]
FanfictionSeorang Iqbaal Dhiafakhri yang terjerumus dalam dunia hitam karena merasa bersalah atas kebodohannya di masa lalu membuat seorang gadis berumur sembilan belas tahun harus merelakan masa remajanya hanya untuk menuntun dirinya kembali ke jalan yang be...