🌹 Happy Reading 🌹
.
.
.
.
.
Angin pantai malam hari berhembus lumayan kencang. Baekhyun merapatkan jaketnya untuk menghadang hawa dingin. Rambutnya yang terurai berkibar tertiup angin. Bando putih yang dipakainya tidak terlalu mempan untuk menyampirkan rambutnya yang terbang kesana kemari.
Chanyeol menyembunyikan tangannya dikedua saku celana. Ia juga mengenakan jaket biru dongker tebal favoritnya serta topi baseball hitam dikepalanya.
Mereka menyusuri pinggir pantai remang-remang yang hanya mengandalkan cahaya lampu jalan di beberapa tempat. Deburan ombak yang tidak terlalu keras menghasilkan suasana pantai yang begitu terasa.
Hening terasa karena belum ada satupun yang memulai sebuah percakapan. Ada beberapa pemuda yang sedang menyalakan api unggun sambil saling bercanda di ujung sana.
"Baek?"
"Hmm" hanya deheman yang dilontarkan Baekhyun karena ia cukup canggung saat ini.
"Maafkan aku"
"Karena?"
"Atas semuanya. Aku bersungguh-sungguh"
Kemudian hening kembali. Baekhyun mulai memutar kembali memori yang terjadi setahun lalu. Bagaimana perasaannya yang tercampur aduk saat itu.
"Ku maafkan" kata Baekhyun melirik Chanyeol untuk melihat ekspresi pemuda itu. "Mungkin saat itu pikiranku sangat kacau sehingga aku tidak berpikir panjang. Kau bisa menjelaskannya sekarang"
"Benarkah?" Tanya Chanyeol terkejut. Ia tidak berfikir jika Baekhyun akan memaafkannya secepat ini. Ia kira ia akan -setidaknya- mendapatkan satu tamparan keras sebagai balasan dari kejadian yang lalu.
"Lebih baik kita duduk disitu" tunjuk Baekhyun ke arah bangku panjang yang tersedia di pinggir pantai tersebut.
"Aku akan mendengarkan pembelaanmu" kata Baekhyun tepat ketika mereka sudah mendudukkan diri di atas bangku.
Chanyeol memperhatikan wajah Baekhyun lamat-lamat. Kemudian ia menghembuskan nafas panjang. Ia membuka topi baseballnya dan meletakkannya di bangku antara dia dan Baekhyun. Pandangannya mengarah ke arah laut depan.
"Aku berubah karena eomma meninggalkan kami. Kau tau itu" lirihnya.
"Sikap appa yang mulai berubah juga mempengaruhiku. Adikku -Park Jimin- dikirim ke asrama di New Zealand dan nasibnya sama sepertiku, ia juga dipaksa saat setelah lulus untuk memegang perusahaan cabang disana" ujarnya sambil menghembuskan nafas pelan.
"Aku tidak tahu tentang itu. Aku pikir Jimin pindah ke rumah bibimu di Busan karena Yoongi memberitahuku" jawab Baekhyun terkejut. Yoongi adalah kekasih Jimin yaitu tetangga Baekhyun. Mereka cukup dekat.
"Mungkin itu keinginannya untuk menyembunyikan yang sebenarnya terjadi. Ia ingin menutup diri. Jimin sempat frustasi dan stress sehingga appa memutuskan untuk memanggil psikiater disana. Keadaannya lumayan buruk saat itu. Hal itu yang membuatku juga mengalami stress yang sama, melihat adikku yang menderita" wajah Chanyeol terlihat sendu saat mengingat kembali kejadian lampau yang menyiksanya.
Baekhyun menggenggam lengan kanan Chanyeol. Ia mengeluarkan telapak tangannya dari saku jaket dan mengelusnya sambil menunduk.
"Lanjutkan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway
Fanfiction[END] Ketika Baekhyun sudah muak dengan kehidupan yang dijalaninya, bertemu dengan Chanyeol si berandal kampus yang juga bermasalah dengan keluarganya. "Park, bagaimana kalau kita kabur bersama?" • Chanbaek Genderswitch • Rate : T - M • Genre : Roma...