1

14.6K 899 7
                                    

🌹 Happy Reading 🌹

.

.

.

.

.

"Ya! Baekhyun-ah! Apa yang kau lakukan disini?" kesal Luhan ketika mendapati sahabatnya duduk sendirian di salah satu bangku cafe dekat jendela.

Luhan langsung duduk di kursi depan Baekhyun sambil tangannya bersedekap di dada.

"Hmm... Maaf merepotkanmu. Sama seperti biasa eonnie." kata Baekhyun pelan, kemudian menatap keluar jendela dan menghembuskan nafas pelan.

"Kukira kau sudah kebal dengan masalahmu itu. Apakah ada masalah lain Baek? Kau terlihat lebih murung dari biasanya." jawab Luhan mengubah ekspresinya menjadi lebih lembut.

"Eonnie, sepertinya aku akan kabur saja." kata Baekhyun pelan. "Aku sudah tidak kuat."

"MWO?! APA KAU GILA??!!" teriak Luhan. Kemudian langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Ya! Baekhyun-ah, apa maksudmu dengan mengatakan akan kabur? Kau bercanda kan?" kata Luhan lebih pelan tapi tetap dengan ekspresi kagetnya.

"Kau tau eonnie, mereka mulai semena-mena. Bahkan mereka tidak memikirkan perasaanku. Kau tau... Mereka ingin menjodohkanku." kata Baekhyun seraya menangkupkan wajahnya dimeja.

"Apakah tidak cukup bagi mereka untuk memaksaku ini itu, dan sekarang... Huhhh aku benar-benar sudah muak." geram Baekhyun sambil memijit pelipisnya yang terasa pening.

"Baek, yang kau sebut mereka adalah orangtuamu. Mereka pasti menginginkan yang terbaik untukmu. Maafkan aku Baek. Mungkin kali ini aku tidak bisa membantumu. Aku bahkan sudah sering membantumu menghindar dari masalah-masalahmu yang sebelumnya. Tapi kali ini maaf Baek, aku tidak bisa."

"Bisakah kau mengabulkan permintaan mereka untuk terakhir kali ini saja? Mungkin setelah itu kau bisa meminta pengertian kepada mereka tentang semua masalahmu selama ini, mereka pasti bisa lebih menerima dan mengerti."

"Eonnie, kau tak mengerti apa yang aku rasakan. Maafkan aku karena selalu merepotkanmu selama ini tapi tingkat kesabaranku sudah mencapai limitnya. Aku sudah tak kuat." lirih Baekhyun yang tiba-tiba menitikkan air matanya.

Luhan langsung mengelus air mata dipipi Baekhyun lalu menggenggam tangannya. Selama ini Baekhyun selalu menghindari permintaan dari orangtuanya dengan bantuan Luhan tetapi berakhir gagal dan pasrah menurutinya.

"Maafkan aku Baek. Aku harap kau tidak melakukan hal-hal diluar batas. Kami benar-benar menyayangimu. Maaf juga karena kali ini aku benar-benar tidak bisa membantumu. Aku selalu merasa berdosa karena orangtuamu sudah kuanggap sebagai orangtuaku sendiri." kata Luhan menatap lekat bola mata Baekhyun yang sudah dipenuhi air mata. Begitupun dengan matanya yang juga berkaca-kaca.

"Maafkan aku eonnie, aku harus pergi." kata Baekhyun melepaskan genggaman tangan luhan dan langsung pergi meninggalkan cafe tersebut.

'Huuhh seandainya kau tau beban yang selama ini aku rasakan, eonnie,' - Baekhyun.

'Kumohon jangan melakukan hal-hal diluar batas, Baekhyun-ah' - Luhan.

.

.

.

.

RunawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang