Epilog

5.9K 421 12
                                    

🌹 Happy Reading 🌹

.

.

.

.

.

Hiruk pikuk menghiasi Stasiun Seoul pada pukul 6.15 pagi ini. Baekhyun sibuk memejamkan matanya dengan bersandarkan bahu kekar sang suami sedangkan Chanyeol memilih menyibukkan diri dengan ponsel yang ada digenggamannya.

"Chan chan.. Kurang berapa menit lagi?" Rengek si wanita seperti anak kecil.

"Sabar, sayang. Kurang 45 menit lagi. Masih lama. Apakah kau ingin sesuatu?"

"Aku ingin susu coklat hangat. Ya ya.." Baekhyun memutar kepalanya menghadap wajah tampan sang suami lantas mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Arraseo.. Tunggu sini.." Chanyeol akan beranjak ketika tangan Baekhyun yang masih menempelinya tidak lekas ia lepaskan dan malah menariknya kembali.

"Ayolah sayang, katanya kau ingin susu coklat hangat? Aku akan membelikannya sekarang." Chanyeol berusaha memberi pengertian kepada istrinya yang akhir-akhir ini dilanda sifat manja.

"Aku ikut.." Rengeknya kembali.

Chanyeol menghembuskan nafas pelan. "Tunggulah disini. Nanti tidak ada yang menjaga barang bawaan kita. Bagaimana jika hilang?"

Baekhyun merengut lucu membuat Chanyeol menahan gemas setengah mati.

'Ya Tuhan, untung dia istriku sehingga aku bisa menggelungnya sepanjang hari.' Hatinya berucap.

Baekhyun berpikir sejenak lantas mengalah. "Ya sudah, aku tunggu disini. Jangan lama-lama."

Chanyeol membungkuk hormat untuk menggoda istrinya lalu mengusak pucuk poninya. "Tenang saja. Hanya sebentar."

Kemudian ia berjalan menuju toko yang menjual snack dan minuman yang tersedia didalam Stasiun sedangkan Baekhyun melamun memandangi lalu lalang orang-orang yang berjalan serta kereta yang baru saja berangkat ke tujuan lain.

Beberapa menit setelahnya, "ini pesanan anda, princess."

Chanyeol menyodorkan cup styrofoam susu coklat hangat sesuai pesanan Baekhyun seraya membungkukkan badan ala pelayan kerajaan.

"Terima kasih, pelayan." Jawab Baekhyun menggoda sembari tertawa setelahnya.

"Seharusnya aku bertingkah seperti pangeran. Tidak elit sekali.." Chanyeol ikut tertawa sambil mendudukkan dirinya di tempat semula— di samping sang istri dengan segelas kopi hitam panas digenggamannya.

"Pangeran tampanku.." Baekhyun menyunggingkan senyum manisnya lantas menyeruput sedikit rasa manis susu coklat yang ia pesan.

"Aigoo.. Setelah menikah ucapanmu semakin bertambah manis, Baekhyun-ah.." Chanyeol mengecup pipi Baekhyun kilat dan memandangi wajah Baekhyun yang sibuk dengan susu coklatnya.

"Aku bertingkah seperti ini hanya kepada suamiku. Dulu kan kau hanya sahabat." Baekhyun menjulurkan lidah mengejek lantas menyandarkan punggungnya pada bangku.

"Dari dulu kau selalu manis sampai-sampai aku tidak bisa berpaling darimu."

"Penggoda ulung. Sepertinya kau berbicara seperti itu kepada seluruh wanita yang kau temui." Chanyeol mencebikkan bibir mendengarnya.

"Kan itu dulu, sayang. Kau selalu mengungkit masa lalu." Dahinya mengerut kesal.

"Maaf. Tapi kau biasanya juga mengungkit masa lalu. Jadi kita impas."

RunawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang