🌹 Happy Reading 🌹
.
.
.
.
.
Di hari yang sama, Jung Wheein terbangun dari tidurnya dan tidak menemukan sang suami berada disampingnya. Ia pikir sang suami sudah akan bersiap diri karena mereka akan terbang menuju Jeju pada pukul 8 pagi.
Tepat ketika melihat jam dinding yang terpatri di samping pintu kamar, sang ibu beranak satu itu memelototkan irisnya kaget. Bagaimana tidak, saat ini sudah menunjukkan pukul 8 lebih seperempat menit dan dirinya baru saja bangun dari alam mimpi.
"Sayang!" Pekiknya pontang-panting mencari keberadaan sang suami yang masih belum diketahui keberadaanya. Dicarinya ke dalam kamar mandi, ruang makan, dapur, ruang tamu hingga taman belakang rumah pun tetap saja tidak ditemukan sosok berbadan tegas tersebut.
"Nyonya, apakah sedang mencari Tuan?" Tanya seorang maid yang sedang menyapu rerumputan kering di taman halaman belakang rumah kediaman Byun.
"Iya! Dimana suamiku?" Tanya Jung Wheein tidak sabaran.
"Tuan Byun berangkat kerja sejak pukul 7 pagi tadi, Nyonya." Jawab si maid terheran.
"APA??!" Teriak Nyonya Byun. "Bagaimana bisa??! Padahal jam keberangkatan penerbangan tepat pukul 8. Hishh.."
Tanpa menghiraukan reaksi si maid yang terkejut mendengar gumaman kesal yang dilontarkan oleh sang majikan, ia melangkahkan kakinya menuju kamar dan segera menelfon sang suami yang sudah membuat ia kesal karena tidak dikabari.
"Yeoboseyo?"
"Byun Seunghyun-ssi bagaimana bi—"
"Maafkan saya, Nyonya Byun. Tapi saat ini Tuan Byun sedang mengikuti rapat." Jawab seseorang disana yang ternyata sang asisten, Lee Jeongmin.
"APA??! Bagaimana bisa dia rapat??! Kau tahun kan kalau aku dan suamiku seharusnya sudah berangkat ke Jeju saat ini??!" Nada yang diucapkan Jung Wheein terdengar kesal.
"Saya tahu, Nyonya. Tetapi tadi malam Tuan Byun mendapat pemberitahuan mendadak tentang diadakannya rapat denga—"
"Sudahlah aku tidak mau tahu!" Nyonya Byun mengurut dahinya untuk menghalau penat yang melanda. "Dan kau! Beritahu suamiku agar setelah selesai rapat untuk segera pulang ke rumah!"
"Baik Nyonya." Dan panggilan pun tertutup dengan hembusan nafas berat dari sang Nyonya besar tersebut.
.
.
.
.
.
"Ah Eonnie.. Bureopta (Aku iri)~" Rengek Sooyoung saat Baekhyun menunjukkan cincin emas putih yang terselip di jari manis tangan kirinya yang lentik.
Baekhyun hanya tersenyum malu sambil membayangkan kejadian yang baru saja berlangsung beberapa jam lalu. Ah.. Bahagianya.
Flashback
Setelah kejadian lamaran yang dilakukan sang kekasih oleh dirinya di Pantai dengan iringan petikan gitar itu, Sooyoung muncul dari tempat persembunyian dengan membawa handycam ditemani oleh Jisoo Eonnie yang membawa sebuah cake lemon yang dihiasi oleh beberapa buah segar yang terlihat lezat dengan tulisan "Will you marry me?" yang membuat Baekhyun semakin tersipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runaway
Fanfiction[END] Ketika Baekhyun sudah muak dengan kehidupan yang dijalaninya, bertemu dengan Chanyeol si berandal kampus yang juga bermasalah dengan keluarganya. "Park, bagaimana kalau kita kabur bersama?" • Chanbaek Genderswitch • Rate : T - M • Genre : Roma...