21

3.9K 446 14
                                    

🌹 Happy Reading 🌹

.

.

.

.

.

Taksi yang membawa mereka pulang terasa tenang dan nyaman. Tetapi tidak sama seperti perasaan si gadis yang sedang meremat tangan dengan menatap jendela, menayangkan lalu lalang kota Seoul yang dahulu sering ia nikmati. Rasanya berbeda.

"Kenapa kau gugup?" Tanya Chanyeol saat tidak sengaja melihat rematan tangan sang kekasih yang terlihat gusar.

"Eo-oh?" Baekhyun tersentak saat Chanyeol menggenggam tangan dipangkuannya. Hangat.

"Nan gwenchana (aku tidak apa-apa)." Senyum paksa ia berikan, agar Chanyeol tidak perlu mengkhawatirkannya.

"Kita akan menjalani semua bersama-sama, sayang. Semua akan baik-baik saja." Ucap Chanyeol, memberikan senyuman terbaik agar kegusaran si gadis disebelahnya segera mereda.

"Bagaimana.." ia menelan ludah, berusaha mengungkapkan isi hatinya.

"Bagaimana dengan Appamu, Chan? Aku.. Aku taku-"

"It's okay, sayang.." Potong Chanyeol mengerti apa yang akan Baekhyun maksud.

"Beliau adalah Appaku. Appa pasti ingin yang terbaik untukku. Bahkan jika setelah ini aku akan babak belur karenanya, aku rela. Tujuan utamaku adalah memilikimu, Byun Baekhyun." Ia mengecup punggung tangan lentik Baekhyun lamat-lamat, menyalurkan perasaannya dalam.

Kedua iris Baekhyun berkaca-kaca. Berharap semua akan baik-baik saja untuknya dan lelaki tercinta yang sedang berada disampingnya, menatap dengan penuh damba.

"Aku percaya padamu. Berjuanglah.."

.

.

.

.

.

Jung Wheein sudah bersiap menunggu sang buah hati yang pagi tadi mengabari jika ia sudah bersiap untuk pulang. Hatinya berdegup kencang, bahagia dengan keputusan sang anak yang memilih untuk pulang ke pelukannya.

"Sudah jam 12 dan mereka belum sampai?" Gumamnya tidak tenang. Menatap berulang kali Michael Kors berwarna gold kecil dipergelangan tangan kirinya.

Suara deru mobil terdengar memasuki pekarangan kediaman Byun. Dengan tidak sabar, Eomma dari Baekhyun itu keluar dari pintu utama rumah diiringi suara Yves Saint Laurent berwarna gold yang terdengar nyaring diatas lantai.

Taksi berwarna abu-abu itu berhenti dengan laju pelan. Beberapa detik setelahnya keluarlah sosok yang ia tunggu-tunggu hingga membuat Jung Wheein tidak terlelap nyenyak setiap malam.

"Baekhyunie!" Pekik sang Eomma berlari menuju gadis yang menyunggingkan senyum gelinya.

"Eomma hati-hati! Jangan berlari seperti anak kecil begitu. Kau memakai high heels." Omel Baekhyun ketika sang Eomma sudah memeluknya dengan erat.

"Eomma sangat merindukanmu, sayang.." Ungkap Wheein mengacuhkan nasehat anaknya barusan.

Chanyeol keluar dan membantu Baekhyun mengeluarkan koper dan barang bawaan dari bagasi mobil. Sebelumnya ia meminta ijin kepada sang supir untuk menunggunya berpamitan kepada calon mertua.

RunawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang