13

4K 483 9
                                    

🌹 Happy Reading 🌹

.

.

.

.

.

"Sudah selesai menggosipnya?" Tanya Chanyeol setelah menutup pintu kamar Baekhyun. Ia mendudukkan dirinya tepat di sebelah gadis cantik itu yang sedang menyandarkan punggungnya di sandaran kayu tempat tidur milik sang nenek.

Baekhyun yang sebelumnya sibuk dengan ponsel Chanyeol melirik sekilas sang kekasih, lalu memusatkan perhatiannya kembali pada ponsel digenggamannya.

"Kau mengacuhkanku?" Chanyeol menaikkan salah satu alisnya heran.

Baekhyun yang masih agak sebal hanya mengendikkan bahunya sekilas. Melihat tingkah Baekhyun yang terkesan acuh membuat Chanyeol mengerutkan dahinya.

"Ada apa sayangku~?" Rengek Chanyeol memeluk lengan kanan sang kekasih sambil menaruh dagunya diatas bahu si cantik.

"Kau juga mengacuhkanku dengan pekerjaanmu yang rumit itu." Sungut Baekhyun mencebikkan bibirnya. Chanyeol yang melihat bibir si cantik mencebik itu membuatnya gemas dan segera dikecupnya.

"Jangan marah~ Aku kan bekerja untuk menghidupi kebutuhan kita." Ucap Chanyeol sambil terkikik geli.

"Ah.. Kita benar-benar seperti pasangan yang sudah menikah."

Rona semerah tomat itu muncul lagi tanpa disangka-sangka ketika mendengar celotehan Chanyeol. Lalu ia mencubit pipi Chanyeol yang terlihat menggemaskan karena menekan-nekan lengan kanannya.

Hening beberapa saat ketika kedua orang diruangan tersebut berkelana dalam lamunan dirinya masing-masing.

"Kau lelah?" Baekhyun mengecup puncak kepala Chanyeol yang matanya terlihat semakin sayu.

"Hmm.." Chanyeol hanya menganggukkan kepala pelan sambil menikmati usapan menenangkan diatas kepalanya.

Baekhyun mengusap dengan gerakan lembut berulang-ulang agar sang kekasih merasa nyaman dan segera menuju alam mimpi.

"Baek?" Panggil Chanyeol dengan suara sangat lirih dan mata terpejam.

"Hmm?" Baekhyun menghentikan usapannya dan menoleh pelan kearah Chanyeol yang bersandar nyaman pada lengannya.

"Aku.. sangat mencintaimu." Sangat lirih sampai Baekhyun sulit mendengarnya, lalu sang lelaki tertidur pulas.

"Aku juga mencintaimu, Chanyeolie.."

.

.

.

.

.

Pada malam sunyi yang sama, sepasang suami istri yang sudah bergelung nyaman diatas ranjang itu saling berpelukan, menghadang perasaan sesak dan merana dalam hati masing-masing dari mereka.

"Kita akan berangkat besok?" Lirih sang istri, ibu Baekhyun dalam dekapan suaminya.

"Iya, sayang. Aku sudah tidak sabar untuk mengunjungi makam ibu. Aku sangat menyesal." Jawab Byun Seunghyun dengan hembusan nafas pelan.

"Aku juga sangat menyesal. Aku benar-benar menantu dan ibu yang buruk." Terdengar isakan pelan dari bibir Jung Wheein. Perasaan bersalah semakin menumpuk dalam hatinya.

RunawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang