17

3.8K 496 23
                                    

🌹 Happy Reading 🌹

.

.

.

.

.

Angin semilir memproduksi hawa yang sejuk dan segar, tetap tidak mengubah aura hening yang terjadi saat ini. Di pelataran rumah Im Hwaeun, nenek Baekhyun kali ini terjadi.

Telapak tangan menutupi bibir. Kristal yang menetes disudut mata sang ibu. Tidak percaya akan kenyataan yang terpampang jelas di indera pengelihatannya saat ini.

Buah hati yang beberapa bulan ini bagai hilang tertelan bumi. Kini dihadapannya sedang menjulang cantik, tanpa ada lecet sedikitpun.

Bisu seketika melanda kerongkongan si gadis. Kejutan yang sangat mendadak, bukan? Mengapa tuhan menggariskan takdir mereka dengan cara yang tidak disangka-sangka. Sejujurnya ia belum siap, meskipun rindu sudah menjalar sampai ke permukaan.

Membeku adalah pilihan dari keempat orang di berada ditempat itu. Sunyi melanda, tidak ada yang bergerak dari pijakannya. Saling berpandangan, menyalurkan kerinduan yang tak terbendung.

Si ibu maju selangkah, berusaha menggapai sang gadis yang hanya diam tanpa melakukan apapun. Tetesan air mata berubah deras seiring langkahan yang diambil.

Chanyeol hanya melihat interaksi kedua wanita didepannya. Ia melirik sekilas kearah pria dibelakang ibu kekasihnya yang sama-sama terdiam. Terlihat kesedihan mendalam dari kedua bola matanya, tertutup oleh raut wajah sedingin es.

Ia mengenal ayah Baekhyun. Sifatnya serta sikapnya. Ia tahu selama ini Baekhyun terpaksa dan berusaha menutupi semuanya. Sama halnya dengan yang ia lakukan. Chanyeol pikir ayah Baekhyun dan ayahnya mempunyai banyak persamaan. Bedanya hanyalah sang ayah yang sering melakukan tindak kekerasan sedangkan ayah Baekhyun sebaliknya. Mungkin karena dikaruniai dua orang putra membuat dirinya mendidik dengan cara yang lebih keras.

"Be-benarkah ini d-dirimu, s-sayangku?"Terbata-bata Jung Wheein berucap, mendekatkan diri menuju sang anak yang saat ini ikut bergelimang kristal dipucuk matanya.

"Eo-eomma? B-bagaimana bisa Eomma disini?" Tetesan air jatuh dari salah satu pelupuk mata kecilnya.

Tanpa aba-aba Jung Wheein menerjang sang anak dengan pelukan erat yang sempat membuat Baekhyun terhentak kebelakang. Tangisan pilu mengalun dari ibu satu anak itu. Perasaan lega seakan mendatanginya begitu saja. Sangat lega.

"S-sayangku.. Ya Tuhan.." Suara sang ibu teredam diantara rambut dan leher Baekhyun, terasa basah.

Baekhyun memeluk balik sang ibu yang menangis keras dipelukannya. Rasanya sakit ketika mendengar dan melihat Eomma-nya yang tidak pernah terlihat lemah berbalik menjadi seperti ini.

Ayah Baekhyun yang sedari tadi hanya diam pun terketuk untuk ikut memeluk sang istri dan anak yang sedang dirundung suasana haru itu. Tanpa suara. Hanya detakan jantung yang bergema cepat dalam dadanya melihat kehadiran sang putri yang sebenarnya sangat ia sayangi itu.

Berpelukan selama beberapa menit, Byun Seunghyun melepas terlebih dahulu diikuti Baekhyun serta sang istri yang masih mengeluarkan tangis haru.

"J-jangan kau lakukan hal s-seperti ini lagi, sayang. Jangan pergi meninggalkan kami.." Kata ayah Baekhyun dengan raut sedih. Mata yang berkaca-kaca membuat Baekhyun sontak terkejut melihat sang ayah yang baru kali ini ditemukan dengan raut wajah pilu.

RunawayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang