Sore itu suasana memanas di salah satu lapangan basket kampus Jaehyun.
Pria itu mendribble bola karet oranye tersebut dan memberikan isyarat pada June untuk segera pindah menuju tempat kosong dihadapannya agar ia bisa mengoper bola ke June. Dengan cekatan, June menerima isyarat Jaehyun dan menerima oper bola dari Jaehyun untuk melewati blokade lawan berseragam merah.
June mendribble bola hingga mendekati ring dan ia pun kembali mengoper bola basket kepada Jaehyun yang sudah stand by didekat ring untuk melakukan lay up. Bola basket berhasil berpindah ke tangan Jaehyun yang dengan sigap memasukkan bola tersebut kedalam ring.
Dan skor untuk tim Jaehyun!
"Weh! Mantep Jae, June!" seru Yugyeom sembari mengacungkan jempolnya.
Pendukung tim basket kampus pun bersorak riang. Terlebih karena kampus mereka unggul untuk match pertama. Peluit pun ditiupkan, para pemain diijinkan untuk menikmati waktu istirahat sembari menyusun strategi untuk mempertahankan serangan ataupun menghancurkan pertahanan lawan.
Jaehyun berjalan kearah bench tim nya sembari menatap ke arah bench penonton, berharap ia menemukan sosok Chaeyoung disana. Walau rasanya mustahil karena sudah jelas gadis itu sedang bersama Lisa saat ini.
"Heh, lesu banget! Minum dulu lah!" ujar June sembari memberikan sebotol air mineral.
"Makasih." Jaehyun pun duduk dan meminum air botol itu hingga habis.
Dan tak lama kemudian, pelatih sekaligus senior mereka ─ Oh Sehun menghampiri Jaehyun dan kawan-kawannya diikuti tepuk tangan darinya.
"Kerja bagus, defense nya sudah baik, tapi tolong Yugyeom bantu Jaehyun buat nyerang, percuma badan lo gede tapi keder buat nyerang lawan." ujar Sehun.
"Siap bos!" jawab Yugyeom santai.
"June, lo jaga lawan nomor punggung 09, dia daritadi berusaha mendorong Jaehyun sama Yugyeom. Kalau mereka mau main licik, jangan terpancing, tapi lo harus pantau dia." ujar Sehun kembali.
"Siap, tinggal gue sleding." balas June.
Sehun memutar bola matanya sebal, "Serius gue."
"Baik pak pelatih!" June menjawab dengan nada serius, namun malah membuat Sehun bertambah sebal, untung saja ia memilih untuk mengabaikan cowok itu.
"Sekarang, Mingyu masuk ke lapangan, Vernon lebih baik istirahat dulu." ujar Sehun kembali.
"Kita hancurkan si Cabe Merah."
June menatap Sehun aneh, ia memilih untuk duduk disamping Jaehyun dan berbisik, "Bang Sehun aneh, ngapain ngehancurin cabe merah? Kita kan gak lagi masak-masak."
Jaehyun menghela nafasnya, menatap Sehun yang sedang briefing dengan berapi-api kemudian ia membalas ucapan June, "Terserah lo."
"Dih, galak." cibir June.
"Biar."
"Jangan bro, entar Chaeyoung gak suka lo lagi." ujar June sembari menunjuk ke arah bench penonton, yang segera diikuti oleh pandangan Jaehyun dan ternyata ia menemukan sosok Chaeyoung disana.
"Hih, ngapain dia duduk disebelah Doyoung hyung?!" keluh Jaehyun.
"Kenapa?" tanya June.
"Doyoung hyung itu ember banget mulutnya! Pasti dia cerita aneh-aneh tentang gue!" keluh Jaehyun kembali tak rela.
─
"Oh ya?" tanya Chaeyoung antusias.
"Iya, Jaehyun pernah nangis waktu SMP soalnya dia disukain sama temennya yang homo. Tapi beruntung, temennya itu pindah sekolah." jelas Doyoung tak kalah antusias dan menggebu-gebu, beuh, inimah beda banget sama Doyoung waktu lagi lomba di Sydney.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kids Attack | jaeros ✔
Teen FictionDisaat Jaehyun dihadapkan dengan takdirnya, yaitu; mengurus tiga bocah tengil + cewek labil yang ternyata MKKB bernama Chaeyoung.