memory

534 42 0
                                    

🌹🌹🌹🌹

Di dalam mobil Athala dan (namakamu) hanya diam. Sebenarnya Athala penasaran apa yang membuat sang adik tersenyum tadi namun ia tidak ingin menanyakannya ia ingin adiknya sendirilah yang mengatakannya padanya. Cukup hening, hingga (namakamu) mulai membuka mulutnya.

"Kak?" Ucap (namakamu)

"Kenapa sayang?" Tanya Athala

"Tadi aku ketemu dia kak" ucap (namakamu)

"Dia? Siapa?" Tanya Athala penasaran

"Bryan Domani" kata (namakamu)

"BD? Oh jadi dia udah balik dari liburannya rupanya" kata Athala santai

"Kakak tau BD juga ngampus di situ? Terus kenapa kakak ngak bilang sih?" Tanya (namakamu) kesal

"Kamu ngak nanya sayang" jawab Athala santai

"Dia masih sama kayak yang dulu kak" terawang (namakamu). Dia seolah mengingat hal-hal yang menyangkut BD.

"Dia nyelametin aku saat aku hampir jatuh dari lantai 8 waktu itu, dia bahkan harus masuk rumah sakit akibat gadis sialan itu cuman karena nolongin aku saat aku di seret ke tengah lapangan" kata (namakamu). Dia mengingat apa saja yang sudah dilakukan BD untuk dirinya saat itu. Saat dimana semua orang tak mau menatapnya atau pun menolongnya.

"Jangan lupakan 1 hal (namakamu) BD adalah orang ke 3 yang udah buat semuanya kayak gini" ucap Athala mengingatkan.

"Iya kak gue tau itu, gue ngak akan mundur hanya karena itu kok"balas (namakamu) santai.

"Kak tau? Hari gue tersenyum karena mereka hampir lengkap. Tinggal satu lagi semuanya akan complate"lanjutnya.

Akhirnya Athala tau apa yang membuat sang adik tersenyum tadi.

"Gue akan mulai besok" ucap Athala.

"Gue pengen liat besok secepatnya" kata (namakamu) tertawa jahat.

Sementara itu Iqbaal baru saja masuk kedalam kelas untuk segera pulang. Teman-temannya menatap heran, ada apa denga Iqbaal? Pikir mereka. Tanpa pikir panjang mereka semua mengikuti Iqbaal. Mereka berjalan di belakang Iqbaal.

"Jadi kita perginya bukan hari ini?" Bastian memulai pembicaraan

"Hmm" jawab Iqbaal tanpa menoleh

"Besok dong" timpal Azka

"Terserah" balas Iqbaal

Iqbaal semakin mempercepat langkahnya meninggalkann teman-temannya yang bingung

"Lah tuh anak ngapa?"tanya Kipe

"PMS kali" jawab Ari santai

"Kalo gitu tiap hari dong,kan Iqbaal marah tiap hari" polos Bastian

"Lah, si bego" kata Kiki menggeplak kepala Bastian

Mereka semua sudah sampai di parkiran dan Iqbaal masih ada di sana. Di dalam mobil, ia menurunkan kaca mobilnya

"Loh mau pulang jalan kaki?" Tanya Iqbaal otomatis dengan cepat Bastian, Ari dan azka segera masuk dan di susul Oleh Kipe, Aldi dan kiki di mobil satunya lagi. Mereka akan pulang katanya.

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang