hampir sampai

441 40 3
                                    

🌹🌹🌹🌹

S

udah hampir seminggu namun, Vanesha masih saja tidak ingin keluar dari dalam kamarnya. Membuat para sahabatnya kini hampir saja putus asa karena membujuknya.

"Gimana dong nih? Shasa masih ngak ada perubahan sama sekali" kata Zidny lesuh

"Kalo kayak gini terus dia bisa-bisa depresi" kata Bella

"Duhh gimana yah? Mana tante Ida ngak balik-balik lagi buat nengokkin anaknya" kesel Cassie

"Kayak loh ngak tau aja sih, kalo tante Ida pasti lebih milih kerjaannya" timpal Bella

"Udah deh ngapain bahas tante Ida sih? Kita tuh lagi ngebahas Shasa tadi" lerai Zidny

Keheningan pun terjadi antara mereka, memikirkan bagaimana caranya biar sahabatnya itu kembali seperti dulu lagi.

"Gue punya ide" ucap Bella tersenyum

"Apa?" Tanya Zidny penasaran

"Gimana kalo kita omongin ini sama si Amanda? Kan loh tau sendiri, Amanda juga pasti lagi marah banget sama kejadian yang Atha ngegendong tu cewek. Kita bisa manfaatin keadaan itu buat mereka bisa satu tujuan sama kita" jelas Bella dengan wajah angkuhnya.

"Boleh juga ide loh, Bell" kata Zidny

" ya udah, tunggu apa lagi coba? Kita ke kampus sekarang buat bicarain soal ini. Kita bisa nyusun rencana dari sekarang, karena mereka lagi ngak ada" timpal Cassie.

Mereka pun pergi setelah berpamitan pada Vanesha untuk menuju ke kampus.

Di kampus, lagi-lagi Bryan dan Steffi bertengker karena masalah sepele.

"Aduh Bryan ngapain sih loh seminggu ini muncul mulu di kelas gue? Heran deh" kesal Steffi

"Suka-suka gue lah orang gue cuman mau mastiin aja, kalo si (Namakamu) udah balik apa belom" jawab Bryan santai lalu meninggalkan kelas itu.

Steffi hanya berdecak kesal karena Bryan. Sebenarnya itu tidak masalah jika Bryan datang dengan santai, tidak memukul meja atau pun menendang pintu saat masuk karena itu benar-benar mengganggu untuk Steffi. Salsha aja cuman bisa geleng-geleng melihat kedua manusia itu yang sudah semunggu ini mengacau. Suara kursi terseret pun terdengar, hingga membuat Salsha menengok ke arah Steffi yang baru saja menarik kursi untuk duduk.

"Kalo gini ceritanya gue bisa-bisa kena kolestrol nih gara-gara si Bryan itu" ucap Steffi.

"Oh iya, nanti mau temenin aku ke perpustakaan ngak? Gue mau pinjem buku" cengir Steffi.

Salsha hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

Sementara itu Bella, Zidny dan Cassie yang baru datang pun langsung menuju ke tempat Amanda cs.

"Gue harap dia mau" ucap Cassie

"Gue yakin, dia pasti mau. Inikan menyangkut Athala juga" timpal Bella

"Tapi kita harus tetep yakinin dia, karena walau bagaimana pun Amanda tetaplah Amanda yang keras kepala itu" kata Zidny

"Cukup janjikan hal yang  isa buat dia untung aja, dia pasti mau kok"  lanjutnya.

Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan santainya tanpa perduli jika sekarang mata kuliahnya sedang berlangsung.

Di tempat lain, Amanda dan kawan-kawannya sedang tertawa dengan bahagianya saat sudah seminggu ini Vanesha Cs tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali.

"Hahhaha, bener banget Man, mereka pasti lagi pada mikir bagaimana caranya biar si Panesha itu mau ke kampus lagi" ucap Caitline sambil tertawa.

"Iya Cat, mereka sebentar lagi pasti datang ke kita buat bantuin mereka hahaha" kata Inarah

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang