Box

293 36 7
                                    

Thanks for U guys udah nungguin cerita ini dan sorry banget buat keNGARETAN gue. Gue sebagai author yg sering ilang-ilang ini minta maaf yahh😅

♡♡♡♡

(Namakamu)--lo?" Mereka semua menatap (Namakamu) syok

"Ja--jadii,,," Vanesha terbata-bata

"Lo...."

"Apa? Lo semua ngak akan bisa mundur" sahutnya.

"Aarghh, sa--sakiit" rintih Zidny

"Masih untung gue nyisahin"

"(Nam) gu--gue ngak mau" kata Bella takut. Ia menatap (Namakamu) dengan ekspresi seperti melihat malaikat maut.

"Bella, Bella. Lo pikir lo punya jalan lain selain nyerahin apa yang gue mau?" Tanyanya.

"(Namakamu) cukup, ini udah ngak bisa ditoleransi. Sekarang lepasin Zidny dan bawah kerumah sakit, dia bisa mati (Nam)" panik Aldi

"Loh, kenapa gue harus susah-susah bawah dia ke rumah sakit? Itukan mau lo semua tadi" katanya santai.

"(Nam) tapi lo uda..."

"Ini cuman kaki kanannya doang Bastian, dia masih bisa jalan" sebelum Bastian menyelesaikan ucapannya (Namakamu) sudah memotongnya.

"Sekarang giliran lo Vanesha" (Namakamu) menyeringai menatap Vaneshaa yang sudah hampir pingsan karena ketakutan.

"Eng--enggak (Nam), enggak. Gue masih mau hidup hiks--hiks" Vanesha menangis mengibah

"Lo masih bisa hidup Vanesha, gue cuman ngambil bagian tubuh lo, bukan ngambil nyawa lo" jelasnya

"Hiks--hiks tapi itu sama aja lo ngebunuh gueee" teriak Vanesha

"Ck, lo sendiri yang milih tadi. Kenapa sekarang lo malah mau narik kata-kata lo" ketus (Namakamu)

"Gu--e kira lo-- lo cuman mau ki--ta buat ngikutin apa yang-- hikss-- lo mau" ucapnya sesegukkan.

"Bla bla bla bla, Udah? Sekarang giliran gue"

PLASSSHH

"AARGGHHHH"

"(Namakamu) udah, (Nam)" teriak Iqbaal

Vanesha pingsan setelah (Namakamu) memotong kaki kirinya. Sedangkan yang lainnya hanya bisa menatap Vanesha penuh air mata.

"GUE BILANG CUKUP (NAMAKAMU), APA YANG LO DAPETIN DENGAN NGELAKUIN INI KE KITA-KITA? LO BISA BAWAH INI KERANAH HUKUM TAPI JANGAN BUAT KITA CACAT KEK GINI" Teriak Manda histeris. Sedangkan (Namakamu) hanya menatapnya masa bodoh.

"Kalau lo ngak bisa diem, gue jamin lo ngak bakalan pernah buka mulut setelah ini" ancam (Namakamu) berhasil membuat Amanda tertegun begitupun yang lainnya.

"Gue ngak pernah tau setan apa yang ada dalam diri lo (Namakamu), ini seperti bukan lo yang gue kenal" kata Ari menatap (Namakamu) lebih dalam seolah-olah mencari siapa sebenarnya gadis yang ada di depannya ini.

(Namakamu) tersenyum menyeringai, "Menurut lo? Setelah kejadian dulu apa yang bisa buat gue tetap bertahan seperti manusia menjijikkan?" Tanyanya.

"Ngak, walaupun gue ngak deket sama lo dulu tapi gue sering perhatiin lo kalau lo lagi nyamperin Iqbaal" ucapnya

"Apa yang lo tau? Gue udah bilang sosok Fafa udah gue singkirin jauh-jauh. Dia lemah, cengengg, cuman bisa lo sama teman-teman lo tindas. Tapi gue engak, ini gue yang sekarang" balas (Namakamu) tegas

"Ngak, pasti ada yang salah. Lo cuman nutupin keadaan (Namakamu), karena nyatanya lo ngak bakalan pernah bisa nyakitin orang lain" tolak Ari

"Hahaha, Ari--Ari. Lo ngak tau dunia? Ketika orang yang selalu baik bosan untuk tertindas maka dia akan berubah menjadi lebih mengerikan dari yang lo pikir dan itulah gue"

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang