Mulai Cemas

352 33 2
                                    


🌺🌺🌺🌺

Pranggg

Amanda kaget mendengar pecahan kaca itu. Ia penasaran dan mendekat kearah jendela yang sudah pecah itu, disana ia melihat gulungan kertas yang di ikat di batu itu.

"TAK PERNAH BELAJAR DARI MASALALU? SEKARANG HITUNG SAMPAI 10"

Amanda bingung, apa maksudnya. Ia berhitung dalam hati

1,,,2,,,3,,,4,,,5,,,6,,,7,,,8,,,9,,,10

Tokk tokk tokk

Amanda berjalan dan membuka pinta.

"Hikss Mandaa sayang, ayo ikut tante!" Tante Amanda menariknya

"Loh tante kita mau kemana? Terus kenapa nangis kek begini sih" Tanya Amanda heran.

Mereka sampai di ujung tangga dan Amanda langsung menjatuhkan tubuhnya saat melihat seseorang yang berharga di hidupnya ada didepannya , namun..

"PAPAAAAAA"

"Mahh papa kenapa maahhh, kenapaaa...hiks hikss papa bangun pa jangan tinggalin Manda hikss" Amanda berusaha membangunkan papanya yang sudah terbujur kaku itu. Semua yang ada disana menatap itu miris

"Paahh jangan bercanda kek gini pahhh, Manda ga suka. Ayo bangun pahh hikss hikss. PAPAAAAA" Amanda rasanya tidak percaya orang yang kemarin berjanji menemaninya liburan itu kini sudah meninggalkannya.

"Pahh, papa janji mau nemenin Manda liburan kemarin hikss--hikss"

"Mahh, papa kenapa ngak bangun bangun juga mahh hiksss"

"Nakk, sudah. Biarin papa pergi dengan tenang" Ibu Amanda memeluk anaknya

"Tapi kenapa bisa begini mah, hikss?"

"Mobil papa jatuh ke jurang karena tergelincir menghindari mobil yang tiba-tiba mogok di tengah jalan" jelas Ibu Amanda.

Amanda hanya bisa menangis mendengarnya. Baru saja 6 hari yang lalu kedua sahabatnya meninggal dan sekarang papanya juga meninggal. Amanda terguncang menghadapi kenyataan menyakitkan ini.

"Udah nak, papa harus di makamkan"

🌺🌺🌺🌺

"Senang rasanya melihat lo menderita Manda. Ini ganjaran buat lo yang udah berani mau nyingkirin gue lagi"

(Namakamu) tersenyum melihat bagaimana hancurnya Amanda sekarang.

"Kenapa ngak langsung ke Manda aja sih (Namakamu), kan ngak usah buang-buang waktu" ucap gadis yang ada di sampingnya itu.

"Gue lebih suka main di mental orang dari pada fisiknya. Gue mau mereka menderita" kata (Namakamu)

"Terus Zidny gimana?"

"Emang udah keluar?"

"Udah kemarin, dia sama teman-temannya itu udah balik ke rumah"

"Yaudah kita pulang"

"Kok pulang sih?" Protes gadis itu.

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang