Giliranmu

327 42 20
                                    

Jangan lupa baca DETAK juga yahh,,, udah aku up dan udah 3 chap pula...disana kita uwu uwuan gituhhh😅

Oke

Happy reading gess

🌺🌺🌺🌺

"Kenapa harus berteriak Aldi?" Tanya Syifa santai

"Bukannya lo seharusnya udah tau gimana teman-teman lo itu? Jadi kenapa  lo terkejut?" Lanjutnya

"Lo sama Bastian itu sama Aldi, kalau Bastian nyiksa lewat fisik tapi lo lewat batin" Syifa membalikkan dirinya membelakangi mereka.

"Hanggini menderita karena lo. Iya Ald, mungkin lo mikir yang lo sakitin sama teman-teman lo itu Fafa tapi lo ngak pernah mikir bagaimana mereka berbagi semuanya dari kecil. Lo nyiksa Fafa sama artinya lo nyiksa Gini" Syifa menarik nafas sejenak saat merasakan nafasnya mulai tersendak karena meluapkan emosinya. Disisi lain (Namakamu) hanya menatap kosong kearah depan.

"Lo ingat kejadian saat Amanda sama gengnya itu dengan sengaja dorong  Fafa dan jatuh ditangga? Hari itu dia liat dengan mata kepalanya sendiri kalau sahabatnya jatuh dan bersimbah darah. Dia panik bukan main, minta tolong sama semua orang tapi apa? Mereka cuman liatin doang tanpa niat bantuin. Itu semua karena lo sama teman-teman lo itu ngak ngebolehin siapapun untuk berinteraksi sama mereka. Mereka dikucilin disekolah. Dan yang paling Gini sesalin adalah LO CUMAN LIATIN DIA NANGIS MENJERIT MINTA TOLONG TAPI LO CUMAN BERDIRI MEMATUNG DIDEPAN DIA TANPA SEDIKIT PUN NIAT BUAT BANTUIN DIAAAA" Syifa merasa emosional sampai berteriak.

"Kalau aja hari itu Karel ngak lupa kalau dia ninggalin kunci mobilnya di kelas mungkin Fafa udah ngak hidup. DAN ITU MAU KALIAN"

"Gini,,,,,Gini nemenin Fafa sepanjang hari bertiga sama yang lainnya. Dokter bilang Fafa butuh darah dan lo tau darah Fafa itu langka cuman untungnya Gini punya golongan darah yang sama. Saat itu posisinya Gini ngak bisa donorin darahnya tapi dia maksa buat tetap mau ngedonorin setelah siang itu malamnya dia sakit karena kekurangan darah"

Semua yang ada didalam ruangan itu menyimak dengan baik. Iqbaal bahkan terus menatap (Namakamu) dengan tatapan sendunya. Ia ingat semua itu, jika dulu gadis itu tidak menahannya mungkin Iqbaal akan langsung menolong Fafa tapi dia tidak bisa, hatinya hanya menjerit menyaksikan orang yang dicintainya itu hampir meregang nyawa.

"Dan yang lebih PARAH nya. Lo Iqbaal, lo ngaku cinta sama Fafa tapi lo juga cuman bisa ngeliatin dia hampir mati hari itu" Syifa menatap Iqbaal tajam walaupun Iqbaal tidak menatapnya melainkan menatap (Namakamu).

"Sesali semuanya hari ini dan terima balasannya setelahnya" lanjut Syifa.

Lalu Syifa menatap (Namakamu), "(Nam), hari ini gue mau balas apa yang Gini rasain dulu".

"Lakukan kesuka mu, Syifa" ucap (Namakamu) datar.

Syifa datang menghampiri Bastian dengan senyum menyeramkan. Bastian sudah tau jika sasaran Syifa pastilah dirinya karena Amanda sudah mendapatkan giliran pertama tadi.

"Pilihlah Bas, lo mau rasain yang mana?" Tanya Syifa.

"Syif gue mohon, maafin gue. Gue tau gue salah tapi please kasih gue kesempatan perbaikin semuanya. Gue bakalan minta maaf sama Gini" mohon Bastian.

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang