Drama (Jatuh)

312 28 1
                                    

🌺🌺🌺🌺

(Namakamu) terus saja berjalan sambil mengambil beberapa gambar yang menurutnya menarik. Sesekali ia juga berhenti saat teman-teman kelompoknya berhenti untuk melihat PETA.

“Eh ini ada yang bawa kompas ngak sih?” tanya salah Romi

“Ngak ada kak”

“Pake ponsel gue aja kak, gimana”

“Emang ada yang punya jaringan?”

“Eh aku ngak kak”

“Aku juga ngak ada kak”

“Eh terus ini gimana?”

“Yaudah jalan aja deh”


Romi yang melihat (Namakamu) sedari tadi sibuk sendiri itu akhirnya menghampirinya.

“(Namakamu) kok lo malah ikut jalan bareng kelompok sih, lo kan anggota inti senat harusnya lo ikut sama anak senat” kata Romi

(Namakamu) yang fokus pada kamera langsung mengalihkan pandangannya kearah Romi

“bukan urusan lo” ketusnya. (Namakamu) kembali fokus ke kameranya.

“Tapi anak-anak tau kan lo ikut?”

“diem dan urus urusan lo sana” usir gadis itu

“Yaudah, kalo lo butuh apa-apa ngomong sama gue, gue didepan”. Setelah mengatakan itu Romi pun pergi.


Setelah Romi pergi (Namakamu) berjalan kembali. Belum beberapa langkah tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.

“Ngapain lo disini”

“Terserah gue”

“Eh ngak usah nyolot dong lo”

“To the point aja, lo mau apa?”

“Mau nyapa doang”. Setelah itu Amanda dan Zidny pergi.


🌺🌺🌺🌺



Iqbaal dan anak senat lainnya sudah mulai bersiap untuk berangkat setelah kelompok terakhir didepan sana berjalan lumayan jauh.

“Semuanya udah adakan?”. Kiki melihat semua anak-anak yang akan ikut.

“UDAHH”

“Rute kita sama mereka beda, mereka harus keliling sedangkan kita cuman perlu kearah selatan” Jelas Ari

“Kita harus sampai lebih dulu dari mereka buat nyambut mereka disana”

“Mereka jalan butuh waktu hampir 2 jam sedangkan kita cuman butuh waktu 1 jam buat sampai”

“Yaudah, kita berangkat sekarang”. Mereka langsung berjalan dengan Iqbaal ada di bagian depan

“Ehh ehh ehh bentar, (Namakamu) mana?”. Kipe celingak celinguk mencari gadis itu.


Iqbaal yang juga mengarahkan seluruh perhatiannya untuk mencari keberadaan gadisnya. Ia baru sadar jika sedari tadi ia tidak memperhatikan gadisnya karena sibuk.


“Ditenda kali, coba cek”kata Aldi


Lili berjajalan menuju tenda dan ia tidak menemukan (Namakamu) disana.


“Ngak ada ditenda” Iqbaal didera panik

“Lo gimana sihh, bukannya tadi dia di belakang sama lo Lili” kata Iqbaal tajam

“Ia tadi sama gue Baal, cuman gue ngak ngeh kalo dia pergi” Lili merasa bersalah padahalkan bukan salahnya.

“Terus sekarang dimana cewek gue” tekan Iqbaal

“Baal lo tenang dong, mungkin dia lagi ditoilet” Bastian berlari kearah toilet wanita dan mengeceknya

“NGAK ADA WOI”

“Sialan, lo pada ngapain sih sampai temen lo ngak ada dan lo malah ngak sadar” marah Iqbaal

“Sekarang gue ngak mau tau, cari (Namakamu) disekitar sini. Kalau sampai ngak ketemu, gue hukum lo semua”. Seketika anggota senat berpencar mencari (Namakamu).

“Aarghh, sialan kenapa gue bisa lalai siih”

“Udah Baal mungkin dia cuman jalan-jalan disekitar sini”

“Ini tuh juga salah lo semua tau ngak, bukannya ngurusin anak-anak yang mau berangkat kalian malah santai aja, seenggaknya kalo lo liat gue sibuk kek tadi lo bisa ngawasi cewek gue, goblok” murkanya

“Sorry Baal, tadi gue masih liat (Namakamu) cuman pas Ivan kesulitan ngatur sih Cassie gue jadi lupa” ucap Kipe

“Gue ngak mau denger alasan. Pokoknya cari cewek gue sekarang juga”

Setelah 10 menit mencari mereka semua kembali kehadapan Iqbaal.

“Ngak ada Baal”

“Ngak becus lo pada” hardiknya.

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang