Hutan Termanis

327 33 2
                                    

🌺🌺🌺🌺

Iqbaal kini berjalan dengan (Namakamu), lebih tepatnya menyeret gadis itu. Bagaimana tidak, jika sedari tadi gadis yang sedang diseretnya itu ternyata terus menengok kebelakang karena Karel berusaha menarik tangannya hingga Iqbaal geram dan memaksanya berjalan berdampingan.

“shitt mereka berdua benar-benar bodoh” umpat (Namakamu) pelan

”aarghh bisa-bisa gue remuk kalau begini” lanjutnya

Di sisa-sisa kesabaran yang gadis itu miliki dia mencoba untuk tenang dan berpikir bagaimana caranya agar kedua makhluk lakna itu bisa berhenti menyusahkannya.

“lepasin ngak tangan cewek gue ” Iqbaal berusaha menepis tangan Karel lebih kuat

“dihh,,,kebanyakkan minum antimo ni anak, sampai ngomong aja ngelantur” balas Karel

“apaan sih lo? Lo kali kebanyakkan makan micin jadi bego, gitu aja ngak ngerti” balas Iqbaal lagi

“lo kali bany...” sebelum ucapannya selesai data seseorang yang tiba-tiba menginjak kaki Karel

“AAARRGGHH, brengsek kaki gue anjirrr” sambil memegang kakinya Karel meringis, ah lebih tepatnya berteriak sambil mengumpat. Iqbaal yang melihat itu menyeringai puas dan berterima kasih pada orang yang telah menginjak Karel.

“astagaa Karel maaf ngak sengaja tadi Bella mau ngambil ponsel gue jadi gue lari dan ngak sengaja nabrak lo” ucap Cassie smeminta maaf dengan wajah meringis melihat Karel.

“pala lo maaf Cass, sumpah ini lo pake sepatu apa kaki gajah sih buat nginjek gue. Asli sakit bego” cerca Karel

“serah lo yang jelas gue udah minta maaf, byee” Cassie kembali berlari tanpa mengindahkan Karel yang kesakitan.


🌺🌺🌺🌺


Sementara itu Iqbaal sudah melangkah jauh bersama (Namakamu). Gadis itu hanya berjalan tanpa mau membuka suara. Walaupun begitu Iqbaal tidak mau mengganggu gadisnya itu. Perjalanan  sudah semakin dekat dan itu artinya mereka sudah berada di tengah-tengah hutan. Iqbaal memilih tempat ini bukan karena tanpa alasan tapi ia sudah memastikan jika hutan ini benar-benar aman dan tak mengecewakan. Banyak spot menarik dihutan ini.

“kalo kamu capek bilang, biar aku gendong” tawar Iqbaal

“......”

“lima menit lagi sampai kok, inget jangan jauh-jauh dari aku, nanti tenda kamu di sebelah aku biar gampang kalo kamu mau apa-apa” kata Iqbaal memberi perintah. Kali ini dia benar-benar tidak mau dibantah dan gadisnya juga nampaknya tidak tertarik untuk berdebat.

🌺🌺🌺🌺


Akhirnya mereka  semua bisa bernafas lega setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan 2 jam perjalanan. Dan itu pun menunjukkan waktu yang hampir gelap. Tanpa mau berlama-lama karena melihat hari hampir gelap mereka langsung menderikan tenda setelah mendapat arahan dari panitia.

“Baal, gue udah atur posisi untuk tenda-tenda karena jangan sampai ada yang pasang tenda yang sulit buat di amatin nanti dan lagi setiap tenda gue suruh buat panitia biar gampang nyebar buat tenda” jelas Kiki

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang