Manusia Tersantai

329 33 0
                                    


🌺🌺🌺🌺

      Matahari hampir menampakkan dirinya. Kedua manusia yang sedang tidur dengan berdekapan itu juga merasa mulai terusik karena hawa dingin yang mulai menusuk membuat sang gadis semakin mendesakkan dirinya pada lelaki yang juga merangkapnya semakin erat karena merasa gadis di dekapannya itu bergetar karena hawa dingin.

"Dingiin" eluh sang gadis

"Iya makanya peluk aja dulu, ini udah mau pagi jadi wajar kalo hawa semakin dingin" jelas Iqbaal.

Ia Iqbaal dan (Namakamu) masih sama dengan posisi seperti semalam saling berpelukkan. Walaupun awalnya (Namakamu) berusaha merontak dan memaki Iqbaal namun mau bagaimana lagi Iqbaal lebih kuat darinya. Sampai akhirnya ia lelah sendiri dan jatuh tertidur. Iqbaal pun tak mungkin menyianyiakan kesempatan langka ini. Jangan tanya kenapa tak ada yang tau mereka tidur berdua, itu karena tenda mereka menjadi tenda paling ujung dan berada di antara anak senat itu bukan masalah bagi Iqbaal karena tak akan ada yang berbicara buruk mengenai ini jika itu anak senat.

"Mending sekarang lo keluar dari tenda ini, sebelum anak-anak liat kita tidur berdua kek gini" usir (Namakamu) namun ia tak melepas pelukkannya sedikit pun

"Aku ngak peduli mau mereka liat atau pun ngak itu urusan mereka. Aku ngantuk masih mau tidur" kata Iqbaal yang langsung mendapat pukulan di punggungnya

Plaakk

"Ausshh, kenapa malah di pukul sih, sakit tau ngak. Apa yang salah kalo kita tidur bareng, aku pacar kamu kok" kata Iqbaal kesal

"Ngak usah ngayal lo sialan" balas (Namakamu) sewot

"Ngak usah ngegas, udah tidur aja sih. Itu urusan aku nanti" Iqbaal kembali memejamkan matanya. (Namakamu) kesal dengan lelaki ini.

"Bangunnn dan pergii sekarang juga" katanya sambil kembali memukul punggung Iqbaal berkali-kali sebagai tanda kekesalannya

"Ya ampun (Namakamu) apaan sih, sakit tau ngak, awss udahh ahhh" Iqbaal dibuat geram dengan tingkah gadisnya ini.

"Ya makanya lo bangun dan lanjutin tidur lo di tenda lo sana" ucapnya

"Ya ampun sayang, sedari tadi kamu nyuruh bangun tapi liat nihh! Kamu dari tadi juga meluk ngak mau lepas nih nihh nihh" kata Iqbaal sambil memegang tangan (Namakamu) yang memeluknya erat itu.

Iqbaal di buat gemas dengan tingkah gadisnya ini. Dari tadi menyuruhnya bangun namun pelukkannya bukannya lepas malah makin erat.

"Ya ini dingin bego" elak gadis itu

"Ya udah peluk aja, ngapai nyuruh-nyuruh bangun kalo masih mau peluk" Iqbaal membuat (Namakamu) bungkam karena memang hawa dingin itu malah semakin menusuk kulitnya membuatnya tidak mau melepaskan pelukannya namun dia juga tidak ingin semua anak-anak melihat mereka berdua di tenda seperti ini.

"Tapi Baal kit...."

"Anak-anak bakalan kumpul nanti jam 7 di arah selatan dan saat mereka kumpul aku bakalan keluar, jadi berhenti cemasin itu, oke" jelas Iqbaal dan akhirnya gadisnya itu menyerah dan kembali tidur.

🌺🌺🌺🌺

          Jam sudah menunjukkan pukul 06.15 pagi dan semua anak-anak sudah bersiap karena mereka harus kumpul jam 7.

KEHANCURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang