PB 2 ✔

99.2K 4.2K 52
                                    

Cindya kebangun dengan mata yang tebuka lebar, ia melihat langit kamarnya dengan masih setengah sadar.

Tubuh Cindya terasa tidak bisa digerakan karena seseorang mengunci badannya.

Cindya memutar kepalanya kearah kanan dan melihat Devon yang sedang menatapnya dengan menahan tawa.

"Hahahaha" Tawa Devon keluar begitu saja melihat Keanehan Cindya yang bangun dengan tiba-tiba denga mata besar.

"Ngapain lo ketawa" Ucap Cindya dengan kesal.

"Lo kayak orang bego hahaha" Ejek Devon yang langsung diberi tatapan sinis oleh Cindya.

"Ngapain lo meluk gue sampai gini?" Tanya Cindya dengan penasaran karena tidak biasanya Devon mau tidur sambil memeluk paling peluk guling.

"Yah gue kan kan kangen lo" Ucap Devon dengan manja.

"Ah gue juga kangen lo nih" Ucap Cindya yang juga meladeni ucapan Devon

Cindya yang ingin memeluk balik Devon tapi ia malah didorong oleh Devon.

"Gue tinju lo, berani meluk gue" Ucap Devon dengan galak membuat Cindya langsung cemberut.

Cukup lama mereka berada dikasur tanpa pembicaraan.

"Oven mandi gih sana" Ucap Cindya yang menyuruh Devon.

Oven nama panggilan sayang dari Cindya.

"Ntar gue mandi, kenapa enggak lo aja mandi?" Tanya Devon yang membuat Cindya langsung meyembunyikan dirinya didalam selimut.

"Lo jadi cewek jangan jorok ah, udah sering lo kesekolah gak mandi, lo gak ngerasa badan lo bau apa?" Gerutu Devon tapi dihiraukan Cindya.

"Biar gue bau, lo doyan juga sama gue" Ucap Cindya dengan nada mengejek membuat Devon mengehela napasnya dengan berat.

"Lo kan pake dukun, makanya gue bise kepincut sama lo" Ucap Devon yang malu mengakui kalau apa yang dibicarakan Cindya benar.

"Iya deh, lo gak kerumah pacar pertama lo?" Tanya Cindya dengan sengaja memancingnya.

"Ntar lagi dia kesini" Ucap Devon dengan santai.

"Oww, ehhh tunggu ngapain dia kesini!?" Tanya Cindya dengan panik.

"Yah biar gue bisa jaga dia dan lo" Ucap Devon dengan santai membuat Cindya hanya bisa besabar.

"Dia enggak tahu kali kalau istri pertama sama istri kedua gak bisa akur" Ucap Cindya dengan pelan.

"Lo ngomong apa kecil amat?" Tanya Devon dengan wajah yang berkerut.

"Rasanya gue pengen bunuh lo tahu gak Dev" Ucap Cindya dengan seram membuat Devon mengerutkan dahinya.

Cindya langsung menimpa tubuh Devon dari atas dan membuat Ia merintih kesakitan akibat guncangan kuat dari Cindya.

"Sakit begooooo" Teriak Devon dengan sakit.

Cindya yang berhenti dan duduk diatas perut Devon, langsung menurunkan badannya dan memeluk Devon dengan lembut.

"Aku khilaf menyiksa mu" Ucap Cindya dengan nada penyesalan, ia bersembunyi dileher Devon.

Devon langsung luluh dengan perbuatan manis Cindya yang memeluknya seperti anak kecil.

Rasa sakitnya hilang begitu saja.

Devon langsung membalas pelukan Cindya, melingkarkan tangannya di pinggang Cindya dengan erat.

"Tumben-tumben kita bisa akur" Ucap Devon yang mememikirkan selama ini mereka berpacaran kerjaannya yah berdebat.

"Harusnya kamu bersyukur tahu bisa dapat cewek cantik dan sexy seperti aku yang bisa tahan sama sikap kamu kayak gini" Timpal Cindya dengan suara yang semakin lama semakin kecil dan hilang.

Pasangan Debat {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang