PB 9

69.2K 2.4K 44
                                    

Cindya terbangun karena suara ribut dari sebelah kasurnya.

Devon sedang bermain game ps4 di atas kasur membuat Cindya terganggu karena Devon kalau suah bemain game pasti dirinya akan berada didunianya sendiri.

Cindya bangun dari tidurnya dan duduk menatap Devon dengan mata disipitkan karena masih belum sadar penuh bangun.

"Ihhh" desah Cindya sambil mencubit lengan Devon.

"Aww sakit bego" Ucap Devon dengan mengusap-ngusap lengannya tapi masuk fokus bermain psp-nya.

Cindya makin jadi memukul Devon saat tahu ia dikatain 'bego'.

Devon langsung meletakan stick ps4 dan menahan tangan Cindya.

"Mqu gue usir atau lo tidur lagi" Ancam Devon dengan marah membuat nyali Cindya menciut.

Cindya langsung melepaskan tangannya dan tidur kembali kekasurnya.

Devon pun melanjutkan Bermain gamenya.

Cindya bersiap untuk kesekolah tapi Devon malah asik dengan bermain game nya mungkin sudah lama ia gak bermain kali yah, kah setelah seminggu putus dan seminggu itu juga ps4 nya nganggur dikamar.

"Oven,mandi mau sekolah" Ucap Cindya dengan kesal.

Devon hanya mengangguk tapi tidak ada gerakan menuju ke kamar mandi.

Cindya langsung mencabut colokan ps4 nya dan membuat Devon langsung ternganga menatap Cindya tak percaya.

"Lo mau marah? Mending lo mandi dulu yah, kita mau kesekolah" Ucap Cindya dengan mencari alasan.

"Karna lo matiin game gue, mending LO PERGI SENDIRI KESEKOLAH!" Ucap Devon dengan emosi dan langsung beranjak kekamar mandi.

Cindya mengira kalau Devon sedang bercanda tapi nyatanya tidak, cukup lama Cindya menunggu Devon selesai bersiap tapi ujung-ujungnya Devon malah meninggalkannya.

"Lo berani masuk mobil gue, awas lo!" Ancam Devon dengan serius membuat Cindya menciut.

Cindya sampai disekolah tapi ia terlambat karena ia sedari tadi menunggu taksi tapi tidak dapat yang ada ia malah apes harus bejalan sampai kesekolah.

"Devon sialan" Dumel Cindya yang kesal melihat gerbang sekolah telah ditutup.

"Mau gue bantu manjat gak?" Ucap Sesorang dari belakang yang tampak tidak asing ditelinga Cindya.

Cindya menoleh kebelakang dan melihat Hansel yang muncul dengan wajah bahagia.

"Bagusan gue disini, nunggu lo buka gerbang dari pada gue manjat tahu-tahu lo punya kunci" Ucap Cindya yabg mengingat kejadian dulu dimana Hansel saat itu membohongi dirinya.

"Kali ini gue gak punya kunci" Ucap Hansel dengan serius.

Cindya yang pasrah dengan keterlambatannya membuat ia pergi menjauh dari sekolah.

"Lo mau kemana?" Tanya Hansel dengan penasaran.

"Jangan dekat-dekat gue, cowok gue ntar marah, dia cemburan" Ucap Cindya terang-terangan membuat Hansel tertawa lepas.

"Devon cemburuan? Lo salah orang kali dia itu bukan cemburuan tapi egois dan gengsi nya tinggi" Ucap Hansel sambil memikirkan Devon yang emang betul kalau sifat Devon seperti itu.

Hansel berjalan mendekat kearah Cindya membuat Cindya refleks menjauh.

"Gak ada Devon, jadi lo gak usa jaga jarak" Ucap Hansel dengan yakin.

"Jangan sok tahu deh" Ucap Cindya dengan kesal.

"Dia pergi sama Novia dan ia bolos sekolah" Ucap Hansel sambil memberikan senyum miring.

Pasangan Debat {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang