PB 3 ✔

94.7K 3.4K 73
                                    

Akibat Novia menginap semalam, mereka datang kesekolah bersama-sama.

Novia turun lebih dulu karena ia harus mengurus kelasnya. Cindya menemani Devon memakir mobilnya.

"Tumben mau nemanin gue markir?" Tanya Devon yang curiga dengan Cindya.

"Apaan sih, suka-suka gue lah"Ucap Cindya yang membela dirinya.

"Udah deh, lo mau apa?" Tanya Devon to the point.

Cindya yang tersenyun saat Devon peka dengan tingkah lakunya,jadi gak perlu repot-repot.

"Aku mau minjam mobil kamu" Ucap Cindya dengan manis.

"Untuk?" Tanya Devon dengan curiga.

"Buat pergi lah" Ucap Cindya dengan percaya diri.

"Ogah!" Ucap Devon dengan tajam sembari keluar dari mobil.

Cindya pun ikut keluar dari mobil lalu mengejar Devon.

"Ayolahhh" bujuk Cindya dengan menggoyangkan lengan Devon dengan pelan.

"Gue bilang gak ya gak" Ucap Devon dengan galak membuat Cindya makin ciut.

Devon kalau udah marah pasti susah membujuknya.

"Kamu milih aku digonceng Ben naik motor besarnya atau aku nyetir mobil kamu?" Tanya Cindya yang masih berusaha meminta izin.

"Bagus lo diam dan kunci mulut lo" Ucap Devon dengan tajam kemudian ia pergi lebih dulu.

Cindya angkat kedua tangannya ke atas

"GUE NYERAH BUJUK LO!" Teriak Cindya sambil menatap punggung Devon menjuah dari hadapannya.

Saat dikelas Cindya uring-uringan membuat anak-anak dikelas makin takut dengan Cindya.

Pasalnya Cindya tidak memiliki teman perempuan apalagi lelaki, jarang ada yang mau berbicara dengannya karena Cindya terkenal jutek.

Dari kejutekan Cindya lah membuat Devon menyukainya. Devon menyukai sesuatu yg unik dan sulit dijangkau makanya ia mencoba ke Cindya akhirnya dapat.

Kelas dimulai tapi perut Cindya sakit, sepertinya ini pertanda bulanan.

Cindya selama dikelas hanya memegang perutnya yang sakit. Sampai istrirahat pun ia hanya diam dikelas, kesakitakan perutnya membuat ia susah berdiri.

Cindya terkejut saat seseorang menggendongnya seperti karung beras.

Cindya menatap punggung dan sepatu yang tampak tidak asing dimatanya

Devon.

"Lo gila kali gendong gue kek gini!" Ucap Cindya dengan malu karena ia ditatap banyak orang.

"Oven gue bunuh lo" Ucap Cindya dengan mulai pasrah.

Devon membaringkan tubuh Cindya dengan pelan diatas ranjang.

"Buk minta pembalut dan juga obat meredakan sakit perut, terus buk minta juga air jahe hangat" Ucap Devon dengan panjang kepada guru UKS seketika langsung dilakukan.

Cindya hanya bisa menggelengkan kepalanya menatap Devon.

"Lain kali telpon gue biar gue bawa lo ke UKS" Gerutu Devon yang membuat Cindya hanya menganggukkan kepalanya.

"Lama banget sih dia ngambilnya" Ucap Devon yang khawatir dengan wajah Cindya yang pucat.

Devon memegang tangan Cindya dengan erat.

Ibu UKS datang sambil membawa apa yang disuruh Devon sebelumnnya.

Devon memberikan Cindya obat lalu menyuruhnya meminum air jahe hangat.

Pasangan Debat {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang