PB 12

64.8K 2.3K 29
                                    

Cindya melihat papa, Sandy yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan wajah serius membuat Cindya makin merasakan keanehan.

"Papa mau bicara"

"Ada apa pa?"

"Kamu putuskan Devon aja nak"

Cindya terdiam mendengar perkataan papa yang tiba-tiba.

"Alasanya apa pa?" Tanya Cindya dengan penasaran.

"Karena dia anak Stevanosy" Ucap Sandy dengan wajah khawatir.

"Kenapa dengan om itu?" Tanya Cindya yang makin penasaran dengan papa Devon, Ricard Stevanos.

"Dia mengancam papa akan membuat perusahaan papa makin turun" Jelas Sandy yang membuat Cindya menatap papa nya gak percaya.

"Papa lebih memilih anak papa bahagia atau perusahan papa gak bangkrut?" Tanya Cindya yang membuat papa menatap Cindya sambil menghela nafasnya dengan berat.

"Papa punya keluarga baru sayang, papa harus bisa hidupi mereka" Ucap Sandy yang membuat Cindya mengangguk mengerti.

"Baiklah papa pilih perusahaan" Ucap Cindya sambil menganggukkan kepalanya dengan mengerti.

"Kamu akan putuskan Devon nak?" Tanya Sandy yang mengharap sesuatu.

"Gak pa, aku sama seperti papa, aku akan memilih orang yang kita cintai seperti papa" Ucap Cindya sambil memberi senyum.

Sandy mengacak rambutnya dengan kasar,berdiri dari duduknya dan menatap Cindya dengan kecewa.

"Saat papa tidak punya uang lagi, jangan harap kamu bisa menikmati kehidupan nyaman sepeti ini" Ancam papa yang membuat Cindya tesungkur kelantai, air mata Cindya jatuh begitu saja.

Sandy pergi begitu saja setelah membuat Cindya menangis.

"Gue pula-" Ucap Devon setelah membuka pintu dan melihat Cindya tersungkur dilantai.

Cindya dengan cepat menghapus air matanya, Devon mendekat kearah Cindya tapi ia berhasil menjauh dan pergi kekamar.

"Kamu kenapa? Siapa yang buat kamh menangis?" Tanya Devon dengan marah.

Cindya mengunci pintu kamarnya membuat Devon makin khawatir.

"Cin buka pintunya" Ucap Devon sambil mengedor-ngedor pintu.

"Aku pun sendiri Ven" Ucap Cindya sambil menahan tangisnya.

"Aku tahu, tapi kamu akan bisa lebih baik jika kamu bicara" Ucap Devon yang mencoba menenangkan Cindya.

Devon tidak mendapat jawaban dari Cindya membuat ia makin khawatir.

"GUE DOBRAK KALAU LO GAK BUKA!" Teriak devon yang tidak bisa menahan emosinya lagi.

Devon mundur dari pintu dan bersiap untuk mendobrak tapi Cindya malah membuka pintu.

Devon terjatuh kelantai saat tahu Cindya membuka pintu undtuk dirinya.

Cindya terkejut melihat bayangan tiba-tiba jatuh kelantai dengan cepat seketika tangisnya berhenti menjadi panik.

"DEVON!" Teriak Cindya dengan panik Saat melihat Devon terlungkup kelantai.

Cindya mendekat kearah Devon dan memutar badannya menghadap keatas.

Devon hanya bisa tersenyum bodoh melihat tingkah bodohnya.

"Hahaha NGAKAK!" Mood Cindya langsung berubah menjadi bagus berkat Devon.

"Hahaha" Devon ikut tertawa dan mencoba menahan sakit di badannya.

Pasangan Debat {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang