PB 16

64.4K 2.3K 33
                                    

Saat dimana Cindya meminta putus dengan Devon. Keesokan harinya Devon mencari keberadaan Ricard dengan wajah marah.

Ia tahu Ricard dalangnya saat ia diberitahu oleh Novia. Cindya dan Novia menjadi dekat dan saling berbagi cerita.

Selama mereka putus setahun ini Novia lah yang memberitahu tentang Cindya kepada Devon.

Devon belum bisa move on dari Cindya walau sudah setahun berlalu lamanya.

Saat tiba dirumah Ricard Devon mengamuk seperti orang gila, membanting ini itu agar Ricard cepat keluar.

"GUE UDAH BILANG JANGAN IKUT CAMPUR!" Teriak Devon dengan marah sambil melempar vas bunga tepat disebelahnya.

"Tenang nak" Ucap Ricard dengan muka yang masih sampai.

"GUE SUDAH MUAK KALI INI! SEKARANG GILIRIN GUE GANGGU CEWEK YANG LO CINTAI" Teriak Devon dengan marah dan langsung menuju kekamar Allena dengan.

Ricard langsung panik akan Allen yang sedang tertidur.

"Mau kamu apa sekarang?" Tanya Ricard yang pasrah,karena ia tidka bisa membuat Allena ikut dalam masalahnya.

"Sekarang papa tahu kan rasanya jika orang papa cintai ikut dalam permasalahan kita? Atau aku harus membuatnya menjadi lebih terpuruk?" Tanya Devon dengan senyum miring dan memerikan tatapan penuh kemenangan.

"APA MAU MU SEKARANG?!" Teriak Ricard yang ikut marah.

"Cukup 1 jangan pernah ganggu orang yang aku sayangi" Ucap Devon dengan tajam.

"Udah?" Ucap Ricard dengan memberi senyum mengejek.

"Apa yang papa rencanakan?" Tanya Devon saat menyadari ada yang aneh dengan Ricard.

"Nak, papamu ini tidak sebodoh dirimu yang nurut karena ancaman mu nak" Ucap Rucard dengan santai dan ia menuju kekursi untuk duduk disofa.

Devon menatap Ricard dengan tak percaya dan menatap kearah lain dengan kesal.

"Aku suka mempermainkan-mu nak" Ucap Ricard seperti orang psikopat.

Devon tersenyum mendengar ucapan Ricard yang gila.

"Pa apa aku harus bermain dengan Anna" Ucap Devom dengan begitu menyeramkan membuat Ricard langsung menatapnya dengan khawatir.

Allen bukanlah kelemahan Ricarf ternayat tapi anak mereka lah kelemahannya Anna.

Anna adik tiri barunya Devon yang berusia sekitar 1 tahunan lebih.

"Apa yang harus kupermainkan dia?" Ucap Devon dengan kejam, ia tidak berniat membawa Anna tapi ini slaah satu cara agar ia bisa membuat Ricard menyerah untuk mengganggunya.

"ANNA! ABANG-MU PULANG" Teriak Devon dengan kencang sambil berjalan menuju ke tangga karena Devon ingin melihat reaksi Ricard.

Ricard merasa gelisah kali ini, dia tidka bisa putri kecilnya mendapatkan imbalannya.

"STOP!" Teriak Ricard dengan kuat membuat Devon memberhentikan langkahnya dan memutar badannya mengahadp ke Ricard dengan senyum kemenangan.

"Apa yang kau mau?" Tanya Ricard dengan serius membuat Devon tersenyum bangga.

"Setejui saja apa yang membuatku senang" Ucap Devon dengan tulus membuat Ricard menganggukkan kepalanya.

"Jika papa berani membuat hal diluar lagi, siap-siap saja putri kecil papa akan terkena imbasnya" Ucap Devon dengan seram membuat Ricard diam dan kalah akan permainannya sendiri.

Setelah kejadian itu Sevon melanjutkan hiduonya seperti biasa dan juga Ricard tidak pernah mengganggu hidupnya lagi.

Setahun berlalu, Devon lebih sibuk akan pekerjaan barunya dan Jessi yang selalu menemani dirinya sebagai menajernya.

Pasangan Debat {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang